Kasus Penyakit Mulut Dan Kuku Di Indonesia: Epidemiologi, Diagnosis Penyakit, Angka Kejadian, Dampak Penyakit, dan Pengendalian
Date
2022-08-28Author
ROHMA, Mila Riskiatul
ZAMZAMI, Ahmad
PUTRI U, Herlinda
ADELIA K, Hani
WIDIANINGRUM, Desy Cahya
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit kuku dan mulut merupakan penyakit infeksius dan akut yang
disebabkan oleh Foot and Mouth Disease Virus (FMDV) dan dapat menyerang hewan
berkuku genap atau belah seperti sapi, kuda, kambing dan babi. Metode penulisan
dilakukan melalui studi literatur yang bersumber dari buku, jurnal, prosiding, website
dan portal berita. Terdapat tujuh tipe virus PMK, yaitu: A, O, C, Asia, South African
Teritory (SAT) 1, 2, dan 3. Setiap tipe virus PMK masih terbagi lagi menjadi beberapa
sub tipe dan galur. Sejauh ini di Indonesia hanya ada satu tipe virus PMK, yaitu virus
tipe O yang menyerang mulut dan kuku. Diagnosa penyakit PMK pada ternak dapat
diketahui dengan mengamati gejala klinis seperti adanya pembentukan vesikel/lepuh
dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku. Dampak dari
PMK berpengaruh negatif secara signfikan terhadap produksi dan produktifitas ternak
mulai dari penurunan produksi susu, bobot badan, keguguran hingga kematian.
Pengujian untuk deteksi virus dapat dilakukan dengan menggunakan RT-PCR, ELISA.
Tercatat hingga akhir bulan juni 2022 terdapat 19 provinsi dan 221 kabupaten/kota
tertular penyakit mulut dan kuku dengan jumlah kasus 291.538 ekor sakit, 96.060 ekor
sembuh, 2.944 ekor potong bersyarat dan 1.733 ekor mati. Penyakit PMK dapat
menimbulkan berdampak pada kerugian secara ekonomi dan produk peternakan.
dibutuhkan sinergi yang kuat dari seluruh pelaku sektor peternakan baik peternak,
industri atau stakeholder bersaama pemerintah dan masyarakat dalam
pemberentasan PMK melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran diri untuk
tanggap dan sigap terhadap PMK.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7302]