Perancangan Antarmuka Media Pembelajaran Motorik Halus Berbasis Mobile bagi Penyandang Cerebral Palsy menggunakan Metode Design Thinking (Studi Kasus : SDLB ABCD YPAC Jember)
Abstract
Jumlah anak penyandang desabilitas di Indonesia yaitu sekitar 7 – 10% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Penyandang desabilitas membutuhkan pembelajaran khusus untuk dapat menerima pelajaran dengan baik, salah satunya penyandang desabilitas cerebral palsy (CP) dimana anak dengan gangguan ini sulit dalam system gerak akibat terjadi gangguan pada otaknya yang mengganggu system motoriknya. Dengan gangguan pada system gerak tersebut, anak penyandang CP ini susah dalam menjalani pembelajaran terutama belajar menulis yang memerlukan gerak tangan untuk dapat menulis dengan baik. Penyandanng CP membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu dalam melatih sistem motorik halusnya untuk dapat menulis dengan baik. Media pembelajaran pada saat ini sudah banyak menggunkan teknologi canggih seperti menggunakan perangkat mobile yang sekarang sudah mendukung banyak sekali media pembelajaran serta tools yang memadahi untuk dapat menulis pada perangkat tersebut menggunakan pena khusus mobile (stylus pen). Antarmuka pengguna merupakan suatu tampilan grafis yang menghubungkan suatu sistem operasi dengan penggunanya dalam suatu perangkat yang berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan suatu sistem operasi. Antarmuka pengguna ini sangat penting bagi pengguna untuk dapat menjalankan media pembelajaran yang akan digunakan pada perangkat mobile, penerapan antarmuka pengguna yang kurang baik dapat menimbulkan kesulitan pengguna dalam menjalankan suatu sistem operasi, maka dari itu penerapan antarmuka harus sesuai dengan kebutuhan dari pengguna tersebut. Design thinking merupakan salah satu metode pengembangan antarmuka pengguna yang mengedepankan ide kreatif dengan melibatkan pengguna dan menggunakan prespektif pengguna sebagai pertimbangan utama dalam proses pemecahan masalah serta membebaskan peneliti untuk dapat memunculkan ide solusi sebanyak – banyaknya untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi pengguna. Atas dasar inilah peneliti akan mengembangkan suatu perancangan antarmuka aplikasi media pembelajaran sistem motorik halus dengan menggunakan metode design thinking dengan tujuan untuk memperoleh antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan berfokus untuk melatih motorik halus yaitu dengan menerapkan pembelajaran menulis menggunakan bantuan pena khusus mobile (Stylus Pen).