dc.description.abstract | Tanaman kawista (Limonia acidissima) merupakan salah satu tanaman yang
dapat ditemukan di wilayah Indonesia salah satunya di Kabupaten Pasuruan.
Umumnya buah kawista dapat dimakan secara langsung atau dapat diolah menjadi
berbagai olahan makanan. Olahan tersebut menghasilkan limbah berupa tempurung
kawista yang tidak termanfaatkan, sehingga mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Tempurung kawista memiliki tekstur yang keras. Kulit keras dari buah
kawista ini memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi yaitu sebesar 51,62%,
sehingga sangat berpotensi sebagai bahan pembuat briket arang yang baik. Briket
yang baik kualitasnya adalah briket yang memenuhi standart mutu briket yang
sesuai dengan SNI No.1-6235-2000. Salah satu pemanfaatan limbah tempurung
kawista yaitu dapat diolah menjadi briket arang. Pembuatan briket arang
memerlukan penambahan bahan perekat untuk mempermudah dalam proses
pencetakan briket, sehingga briket yang dihasilkan tidak mudah hancur. Pada
penelitian ini jenis perekat yang digunakan yaitu berupa tepung terigu dikarenakan
nilai kalor yang terkandung pada tepung terigu yaitu sebesar 6332,654 kal/gram.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji karakteristik briket arang dari limbah
tempurung kawista dengan penambahan konsentrasi perekat dari tepung terigu, dan
menentukan komposisi terbaik dalam pembuatan briket. Berat arang yang
digunakan pada masing-masing sampel sebanyak 50 gram. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu analysis of varians (Anova) satu faktor yaitu
konsentrasi perekat tepung terigu yaitu 5%, 10%, dan 15%. Apabila dari
kesimpulan uji Anova satu arah terdapat perbedaan, maka dapat dilanjutkan dengan
uji lanjut Tukey. Karaketristik briket arang yang diamati meliputi kadar air, kadar
abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, dan nilai kalor.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik briket arang tempurung kawista
dengan perekat tepung terigu yang telah memenuhi standar kualitas briket menurut
SNI 01-6235-2000 yaitu pada konsentrasi perekat 5% yang menghasilkan nilai
kadar air 4,132%, dan nilai kalor 6362,380 kal/gram. Sedangkan untuk variabel
kadar abu 9,718%, kadar zat menguap 50,372%, dan kadar karbon terikat 35,778%
tidak memenuhi standar kualitas briket menurut SNI 01-6235-2000. Pada
konsentrasi perekat tepung terigu 5% menunjukkan komposisi terbaik. Hal ini dapat
diketahui dari nilai kadar air terendah, kadar abu terendah, kadar zat menguap
terendah, kadar karbon terikat tertinggi, dan nilai kalor tertinggi. | en_US |