Show simple item record

dc.contributor.authorFITRIYAH, 'Aidatul
dc.date.accessioned2023-03-29T05:52:28Z
dc.date.available2023-03-29T05:52:28Z
dc.date.issued2022-09-13
dc.identifier.nim181510601078en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113938
dc.description.abstractMinyak goreng termasuk dalam sembilan bahan pokok yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Terdapat dua jenis minyak goreng yang beredar di masyarakat yaitu minyak goreng curah dan minyak goreng. Dua jenis minyak goreng tersebut memiliki perbedaan baik dari segi harga maupun kualitas produk. Adanya perbedaan antara kedua jenis minyak tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian minyak goreng. Adanya kebijakan terkait minyak goreng wajib kemasan yang tertuang pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 09/M-DAG/PER/2/ 2016. Pada akhir tahun 2021 hingga pertengahan bulan Maret 2022 harga minyak goreng mengalami kenaikan yang sangat signifikan yang kemudian pemerintah mengambil langkah dengan membuat kebijakan terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp. 14.000/liter, setelah adanya kebijakan tersebut muncul permasalahan baru terkait ketersediaan produk, dimana minyak goreng sangat sukar ditemukan dan menjadi produk langka. Hal tersebut menjadi suatu permasalahan yang besar bagi masyarakat, melihat posisi minyak goreng itu sendiri yang hampir setiap hari digunakan. Untuk mengetahui perilaku konsumen, diperlukan analisis terkait tipe perilaku pembelian, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen serta tingkat kepuasannya. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive method, yaitu di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan analitik. Metode penentuan sampel menggunakan teknik convenience sampling pada beberapa pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional yang dipilih yaitu Pasar Tanjung dan Pasar Kepatihan. Sedangkan pasar modern yang dipilih yaitu Golden Market dan Roxy Supermarket. Jumlah sampel sebanyak 52 responden yang terdiri dari responden minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan. Tipe perilaku konsumen akan dianalisis dengan penggolongan tipe menurut Henry Assael dengan dua pendekatan, yaitu tingkat keterlibatan dan beda antar merek. Faktor-faktor akan dianalisis menggunakan regresi logisik, dan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen menggunakan analisis Customer Satisfaction Index (CSI). Jumlah responden sebanyak 52 terdiri atas 27 responden minyak goreng curah dan 25 responden minyak goreng kemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe perilaku pembelian konsumen tergolong pada tipe pembelian kompleks. Tipe perilaku tersebut memiliki tingkat keterlibatan tinggi dalam pengambilan keputusan pembelian minyak goreng dan menyadari adanya perbedaan dengan jelas antara minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan. Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan konsumen dalam pembelian minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan yaitu usia, jumlah konsumsi, dan harga minyak goreng. Untuk variabel yang tidak berpengaruh yaitu pendapatan, pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. Tingkat kepuasan konsumen minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan di Kabupaten Jember berada pada tingkat kriteria puas, secara berturut-turut nilainya sebesar 61,09% dan 76,97%en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectCSIen_US
dc.subjectMINYAK GORENGen_US
dc.subjectPERILAKU KONSUMENen_US
dc.subjectREGRESI LOGISTIKen_US
dc.titlePerilaku Konsumen Minyak Goreng Curah dan Minyak Goreng Kemasan di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Ir. Evita Soliha Hani, M.Pen_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record