Show simple item record

dc.contributor.authorRAMADANI, Zafira Rossa
dc.date.accessioned2023-03-28T04:04:26Z
dc.date.available2023-03-28T04:04:26Z
dc.date.issued2022-10-03
dc.identifier.nim181710101109en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113773
dc.description.abstractKopi merupakan minuman keseharian masyarakat Indonesia. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi domestik Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2018-2019 sebesar 288 ton. Kopi Banaran Original merupakan kopi bubuk lokal yang diproduksi oleh PT. Perkebunan Nusantara IX. Produk ini dipasarkan sebatas di outlet milik PTPN IX, sehingga belum menjadi pilihan utama bagi konsumen dalam membeli kopi bubuk robusta. Metode QFD diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan konsumen yang kemudian mengevaluasi kemampuan produk atau jasa secara sistematik, berdasarkan pengaruhnya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Karakterisasi Kopi Banaran Original dilakukan dengan menganalisis nilai warna (chroma), ukuran partikel, viskositas, dan Total Dissolved Solid (TDS). Tahap ini juga dilakukan pada produk pembanding yaitu Kopi Casim, Kopi Kasela, Kopi Gunung Ijen, dan Kopi Hayasa Lampung. Karakteristik kopi mempengaruhi kualitas citarasa pada Kopi Banaran Original. Analisis kualitas citarasa berdasarkan metode QFD dilakukan menggunakan matriks House of Quality yang menjelaskan tentang keinginan dan kepuasan pelanggan (voice of customer). Data diperoleh berdasarkan kuesioner yang dibagikan dalam pengujian tingkat kepentingan dan kesukaan konsumen terhadap kopi robusta. Atribut citarasa yang diamati yaitu warna, aroma, flavor/rasa, aftertaste, bitter/sweet, body/kekentalan, balance/keseimbangan, dan overall/keseluruhan. Tahapan berikutnya yaitu penentuan parameter teknis sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebagai upaya perbaikan produk. Kopi Banaran Original memiliki karakteristik fisik yaitu nilai chroma sebesar 7.9 pada kopi bubuk dan 4.61 pada seduhan kopi, ukuran partikel sebesar 0.028 mm, viskositas sebesar 1.093 cP, dan Total Dissolved Solid (TDS) sebesar 38.62 ppm. Berdasarkan metode QFD, atribut kebutuhan yang paling penting bagi konsumen terhadap peningkatan kualitas citarasa kopi robusta yaitu flavor/rasa dengan nilai 4.68 serta aroma dan overall/keseluruhan dengan nilai 4.54. Secara umum, konsumen belum puas dengan citarasa Kopi Banaran Original apabila dibandingkan dengan produk pesaing. Berdasarkan House of Quality yang telah ditetapkan, produk ini telah memenuhi goal pada atribut body/kekentalan, sementara atribut whats lainnya belum terpenuhi. Sehingga, diperlukan peningkatan kualitas produk agar dapat memenuhi keinginan konsumen. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan perusahan yairu penggunaan biji kopi robusta degan mutu 1L dan 1S, penggunaan tingkat penyangraia medium to dark, dan penggunaan ukuran bubuk lebih besar.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Herlina, M.P. Dr. Yuli Wibowo, S.TP., M.Si.,IPMen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherTeknologi Pertanianen_US
dc.subjectQuality Function Deploymenten_US
dc.titlePenerapan Metode Quality Function Deployment (Qfd) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Produk Kopi Bubuk Banaran Originalen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknologi Hasil Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Herlina, M.Pen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Yuli Wibowo, S.TP., M.Si.,IPMen_US
dc.identifier.validatorYden_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 28 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record