Strategi Pemasaran Otak-Otak Bandeng dengan Pendekatan Business Model Canvas BMC dan SWOT pada CV. Muzanah di Kabupaten Gresik

Abstract

Ikan bandeng merupakan salah satu ikan konsumsi yang banyak digemari di Indonesia. Ikan bandeng digemari sebagian masyarakat karena nilai kandungan gizi yang baik, yaitu tinggi protein. Jawa timur merupakan salah satu provinsi dengan produksi ikan bandeng terbesar di urutan kedua. Salah satu kabupaten yang memproduksi ikan bandeng terbesar di Jawa Timur yaitu Kabupaten Gresik. Banyaknya produksi ikan bandeng di Kabupaten Gresik menjadikan pelaku usaha melakukan diversifikasi produk dari ikan bandeng menjadi otak-otak bandeng. Salah satu pelaku usaha yang mengolah produk otak-otak bandeng yaitu CV. Suwaga Jaya Bu Muzanah. Produksi Otak-otak bandeng mengalami penurunan akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, hal tersebut dapat diatasi dan tidak terjadi kerugian. Oleh karena itu, dilakukan analisis pemasaran untuk mengetahui apakah terjadi kerugian dalam pemasaran. Pola pemasaran yang panjang dapat menyebabkan perbedaan selisih harga antara produsen dan konsumen. Sistem pemasaran yang dilakukan dengan baik merupakan salah satu faktor pendukung berhasilnya suatu usaha agroindustri otakotak bandeng Bu Muzanah. Berhasilnya suatu usaha dapat dikembangkan dan dipertahankan menggunakan penerapan model bisnis model canvas (BMC) dan SWOT yang dapat berpengaruh dalam pertumbuhan suatu usaha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) saluran pemasaran dan fungsifungsi lembaga pemasaran pada produk otak-otak bandeng di CV Suwaga Jaya Bu Muzanah di Kabupaten Gresik, (2) margin pemasaran, dan efisiensi pemasaran pada produk otak-otak bandeng di CV Suwaga Jaya Bu Muzanah di Kabupaten Gresik, dan (3) strategi bersaing dalam mengembangkan dan mempertahankan DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER viii produk otak-otak bandeng di CV Suwaga Jaya Bu Muzanah di Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan 2 metode pengambilan contoh yaitu metode purposive sampling (produsen) dan snowball sampling (lembaga pemasaran yang terlibat). Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis margin pemasaran, analisis efisiensi pemasaran, analisis BMC, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 2 saluran pemasaran otakotak bandeng bu muzanah yaitu (a) produsen – konsumen dan (b) produsen – pengecer – konsumen. (2) margin pemasaran otak-otak bandeng terkecil adalah saluran pemasaran satu (tingkat nol) sebesar Rp. 0,- dan tingkat efisiensi sebesar 11,79%. (3) Strategi yang dilakukan CV. Suwaga Jaya Bu Muzanah dalam mengembangkan dan mempertahankan otak-otak bandeng Bu Muzanah yaitu dengan menganalisis BMC dan SWOT. Berdasarkan 9 elemen BMC yaitu: Key Partners : Petani tambak ikan bandeng di daerah Mangare dan Lumpur, pedagang pengecer, dan Ekspedisi/kurir. Key Activities : Pengadaan bahan baku, proses produksi, promosi, pemasaran & evaluasi. Key Resources : fasilitas produksi, bangunan, mesin dan alat, tenaga kerja : 30 orang, finansial : pribadi. Cost Structure : Biaya tetap yaitu biaya gedung dan biaya peralatan. Biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya bahan kemasan, biaya listrik, biaya tenaga kerja, dan biaya lainlain. Value Proposition : produk yang dipasarkan berkualitas, desain memiliki informasi mengenai produk dan memiliki PIRT, harga produk terjangkau bagi konsumen. Customer Relationship : Pelayanan personal, suara konsumen, dan memberikan diskon. Customer Segment : Demografis yaitu Masyarakat yang berdomisili di Gresik dan Luar daerah dan Psikografis yaitu ketertarikan konsumen terhadap otak-otak bandeng. Channel : Direct selling dengan menjual produk secara langsung di toko, Retailer, dan Online Selling. Revenue Streams : Penjualan produk otak-otak bandeng dan pendapatan melalui penjualan dengan e-commerce. Kondisi yang dialami CV. Suwaga Jaya Bu Muzanah dalam posisi white area. Hasil perhitungan IFAS sebesar 2,53 dan EFAS sebesar 2,74. Total skor pada matriks IFAS dan EFAS pada posisi sel V dengan koordinat (2,69 ; 0,74). Pada matriks IE menempati posisi pertumbuhan dan stabilitas. Selain itu, penentuan posisi kuadran didapatkan koordinat (0,73 : 0,69) yang berarti berada pada kuadran 1.