Kontaminasi Sumber Air oleh Cacing Usus dan Higiene Sanitasi sebagai Faktor Risiko Infeksi Helminthiasis pada Petani
Date
2023-02-27Author
ARMIYANTI, Yunita
YUDINDA, Brillian Adexa
FATMAWATI, Heni
HERMANSYAH, Bagus
UTAMI, Wiwien Sugih
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang: Kabupaten Jember khususnya Kecamatan Jenggawah merupakan wilayah agraris dengan
pekerjaan utama sebagai petani dan hampir separuh penduduknya tidak mempunyai fasilitas jamban untuk
buang air besar. Kebiasaan defekasi yang tidak sehat masih banyak dilakukan oleh masyarakat petani, sehingga
bisa mencemari sumber air dengan telur dan larva cacing usus yang berakibat terjadinya penularan
helminthiasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kontaminasi sumber air (air sumur dan sungai)
oleh cacing usus, faktor risiko higiene sanitasi dan hubungannya dengan prevalensi helminthiasis pada petani di
Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.
Metode: Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jenggawah yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani.
Jumlah petani yang bersedia terlibat dalam penelitian adalah 56, sehingga jumlah sampel feses dan air sumur
yang diperoleh juga sebanyak 56. Sampel air sungai juga diambil untuk diperiksa. Sampel feses dan air
diperiksa menggunakan metode sedimentasi dan flotasi untuk identifikasi telur dan larva cacing usus. Faktorfaktor risiko higiene dan sanitasi sebagai variabel bebas didapatkan dari kuesioner dan dianalisis dengan
univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil: Karakteristik responden menunjukkan sebagian besar adalah laki-laki (53,51%), berusia 18-60 tahun
(75%), berpendidikan rendah (53,57%), dan berpenghasilan rendah (71,43%). Sampel air sumur yang
terkontaminasi telur dan larva cacing usus sebesar 22,2%, sedangkan sampel air sungai semuanya
terkontaminasi. Prevalensi helminthiasis pada petani adalah 7,1%. Jenis cacing usus yang banyak ditemukan
adalah Hookworm. Hasil uji bivariate (chi-square) menunjukkan kontaminasi sumber air oleh cacing usus
berhubungan dengan prevalensi helminthiasis (ρ<0,05). Faktor risiko sanitasi yaitu jenis sumber air (air sungai
atau air tanah) dan faktor risiko higiene kebiasaan mandi,cuci dan kakus (MCK) di sungai berhubungan dengan
prevalensi helminthiasis (ρ<0,05).
Simpulan: Sumber air yang terkontaminasi oleh telur dan larva cacing usus dan penggunaannya untuk kegiatan
MCK dapat menjadi sumber transmisi infeksi helminthiasis pada masyarakat petani.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]