Gambaran Kadar Kolinesterase dan Kadar Sgot Sgpt pada Petani Terpapar Pestisida Organofosfat di Desa Sumberejo Kabupaten Jember
Abstract
IndonesiaImerupakanInegaraIyangIdikenalIsebagaii negarai agrarisi yaitu
sebagianibesari mata pencaharian penduduknyai bekerjaidi sektor pertanian. Hal
tersebut menunjukkan sektor petanian berperan penting untuk meningkatkan
perekonomian nasional, oleh karena itu meningkatkan hasil produktivitas pertanian
dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Salah satunya dengan
menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama yang dianggap paling efektif
dan efisien. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dapat memberikan dampak
negatif bagi kesehatan manusia seperti dapat menimbulkan keracunan. Pestisida
organofosfat paling banyak digunakan di Indonesia, mekanisme kerja dari
organofosfat menghambat kadar kolinesterase dalam darah sehingga kadarnya
dalam darah digunakan sebagai indikator keracunan pestisida organofosfat.
Hepar merupakan salah satu organ target dari paparan organofosfat yang
masuk ke dalam tubuh. Paparan organofosfat yang masuk dan terakumulasi ke
dalam hepar yang tidak dapat teruraikan dengan baik dapat menyebabkan
kerusakan pada parenkim hepar dan menyebabkan enzim aminotransferase seperti
SGOT dan SGPT meningkat kadarnya dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kadar kolinesterase dan kadar SGOT SGPT pada petani
terpapar pestisida organofosfat di Desa Sumberejo Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa
Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember dan Laboratorium Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini melibatkan sebanyak 30
sampel petani di Desa Sumberejo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Pengambilan data didapatkan dari lembar wawancara serta pengukuran kadar
kolinesterase dan kadar SGOT SGPT dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Jember. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 subjek
(3,33%) yang mengalami penurunan kadar kolinesterase, 4 subjek (13,33 %)
mengalami peningkatan kadar SGOT, 5 subjek (16,67%) mengalami peningkatan
kadar SGPT, dan 1 subjek (3,33%) yang mengalami peningkatan kadar SGOT dan
SGPT.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]