Analisis Pemanfaatan Kotoran Sapi dan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Pembuatan Biogas
Abstract
Seiring dengan banyaknya populasi sapi potong di Jawa Timur, kotoran yang
dihasilkan juga meningkat. Kotoran sapi mengandung beberapa unsur hara, seperti
C-Organik, unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Ubi kayu ialah sumber
bahan pangan nomor tiga di Indonesia sesudah padi dan jagung. Pemanfaatan
singkong yang sangat besar limbahnya yang dihasilkan kulit singkong yang
umumnya sekedar dibuang begitu saja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh variasi komposisi biogas, ukuran partikel kulit singkong terhadap volume
dan kadar gas metana (CH4) yang dihasilkan.
Terdapat dua variabel pada penelitian ini, yaitu variabel bebas komposisi
bahan biogas dan variasi ukuran partikel kulit singkong 10 mesh dan 80 mesh.
Variabel terikat pada penelitian ini diantaranya adalah konsentrasi gas metana dan
volume biogas yang dihasilkan dari fermentasi biogas selama 21 hari. Pengukuran
yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengukuran pH, suhu, volume biogas
yang dilakukan setiap hari dan pengukuran kadar gas metana menggunakan Gas
Chromatography System HP6890 merk Hewlett Packard yang diamati setiap hari
ke-14 dan hari ke-21.
Variasi komposisi kotoran sapi dan kulit singkong berpengaruh terhadap
volume biogas dan kadar gas metana yang dihasilkan hal tersebut ditunjukan
dengan perhitungan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics sehingga
diperoleh nilai signifikansi 0,00 < 0,05 dan 0,001 < 0,05 yang berarti berpengaruh
secara signifikan. Variasi komposisi paling optimum diperoleh dari V1-KS0
(Variasi 100% Kotoran sapi + 0% Kulit Singkong) pada hari ke-14 dengan hasil
volume biogas sebanyak 0,2486 ml dan kadar gas metana sebesar 5,66%. Variasi
ukuran partikel berpengaruh terhadap pembentukan gas metana (CH4) yang
diperoleh nilai signifikansi 0,042 < 0,05 yang berati berpengaruh secara signifikan
dengan kadar gas metana sebesar 5,66%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3934]