Efektivitas Metil Eugenol untuk Mengedalikan Lalat Buah (Bactrocera SP.) pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)
Abstract
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas yang banyak
dibutuhkan masyarakat luas. Kebutuhan cabai rawit dari tahun ke tahun terus
meningkat. Produktivitas cabai rawit di Jawa Timur memiliki nilai yang kurang
stabil dalam satu tahun terakhir dari tahun 2017 ke tahun 2018 produktivitas cabai
rawit mengalami penurunan hingga 26,72% (Kementerian Pertanian, 2018). Salah
satu faktor yang mempengaruhi terhadap menurunnya produktivitas dari cabai
rawit disebabkan oleh faktor pemberian nutrisi juga dapat di sebabkan oleh
keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Lalat buah dapat menyebabkan kerusakan dengan cara meletakkan telur
dengan menyucukkan ovipositor ke dalam buah cabai dan stadia yang merusak
adalah larva. Pengendalian lalat buah pada umumnya dikendalikan dengan cara
penggunaan atraktan (zat pemikat) yang salah satunya berbahan metil eugenol.
Atraktan adalah substansi kimia yang dapat memikat lalat buah kelamin jantan
yang nanti akan masuk ke dalam perangkap. Bahan tersebut mengeluarkan bau
yang disukai serangga, oleh karena itu serangga mendekati bahan tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Plampangrejo, Kecamatan
Cluring, Kabupaten banyuwangi pada bulan Februari sampai Maret 2022.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
menggunakan 6 perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak empat kali.
Perlakuan tersebut meliputi : P0 = kontrol P1 = metil eugenol dengan dosis 0,5
ml/perangkap P2 = metil eugenol dengan dosis 0,75 ml/perangkap P3 = metil
eugenol dengan dosis 1 ml/perangkap P4 = metil eugenol dengan dosis 1,25
ml/perangkap P5 = metil eugenol dengan dosis 1,5 ml/perangkap. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perlakuan metil eugenol dengan dosis 1,5ml/perangkap diuji lanjut dengan Uji Duncan Multiple Range Test
(DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%. Parameter yang diamati meliputi jumlah
lalat buah yang terperangkap, jenis lalat buah yang terperangkap, intensitas
serangan lalat buah, dan berat segar tanaman cabai rawit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan metil eugenol dengan
dosis 1,5ml/perangkap menunjukan hasil yang berbeda nyata terhadap jumlah
lalat buah yang terperangkap. Spesies Bactrocera dorsalis merupakan spesies lalat
buah yang mendominasipada tanaman cabai rawit di lahan penelitian. Intensitas
serangan lalat buah yang terperangkap semakin tinggi dosis yang metil eugenol
diaplikasikan maka tingkat intensitas serangan menjadi rendah. Perlakuan P5
(Metil eugenol dengan dosis 1,5ml/perangkap) dalam pengendalian lalat buah
meningkatkan berat segar menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4017]