Perencanaan Ulang Jarigan Trayek Angkutan Umum Perkotaan Jember pada Masa Pandemi
Abstract
Pada tahun 2020 bulan Maret Indonesia mengalami pandemic secara
gelobal yang mengakibatkan beberapa sektor terdampak dengan adanya pandemic
tersebut. Salah satunya ialah sektor transortasi, Transportasi memiliki peran yang
crusial dalam menunjang aktivitas manusia dalam kegiatan sehari – hari.
Kabupaten jember tercatat dalam Badan Pusat Statistik (2020) bahwa memiliki
jumlah penduduk sebesar 2.536.729 jiwa. pada masa pandemi awal bulan
september mengakibatkan angkutan umum di Jember mengalami mati atau tidak
beroperasi beberapa bulan, ini disebabkan tidak adanya penumpang karna
masyarakat dilarang oleh pemerintah melakukan aktivitas diluar dan masyarakat
lebih memilih menggunakan moda transportasi pribadi. Dan terdapat beberapa
faktor permasalahan mengenai kualitas pelayanan. Kondisi saat ini menunjukkan
bahwa jumlah angkutan umum perkotaan yang beroperasi di beberapa trayek
mengalami penyimpangan rute dan tempat henti seperti trayek C,G,H,K,Q, dan R
dan beberapa trayek sudah tidak beroperasi lagi. Dari permasalahan yang
dijelaskan dapat direncanakan jaringan trayek baru untuk menanggulangi
permasalahan diatas dan untuk kebutuhan demand penumpang di masa sekarang
maupun masa mendatang.
Dalam merencanakan trayek angkutan umum ini dibutuhkan data primer
dan data skunder. Data primer diambil dengan cara penyebaran kuisioner terhadap
masyarakat penumpang angkutan umum perkotaan. Selanjutnya, hasil data
responden diklasifikasi dan dianalisis. Setelah mendapatkan hasil tersebut langkah
selanjutnya mencari calon penumpang di masa sekarang dan masa mendatang
dengan cara mencari demand penumpang dari persebaran Matrik Asal
Tujuan(MAT) kemudian dikalikan dengan jumlah penduduk menggunakan
metode furness. Dan hasil final itulah yang di gunakan dalam perencanaan
jaringan trayek serta kebutuhan jumlah angkutan.
v
Hasil dari pembagian kuisioner yang telah dilakukan, untuk tingkat
kepemilikan kendaraan pribadi dan penggunaan kendaraan pribadi masyarakat
dalam melakukan aktivitasnya sebesar 93% untuk sepeda motor, dan untuk mobil
sebesar 7%. Dan sebanyak 60% masyarakat bersedia berpindah moda ke angkutan
umum perkotaan. Dalam hasil analisis Matriks Asal Tujuan dengan metode
furness menjelaskan bahwa demand calon penumpang yang akan menggunakan
angkutan umum pada masa sekarang sebanyak 16184 dan untuk masa yang akan
mendatang sebesar 37384. Dan untuk perencanaan rute telah merencanakan 7 rute
dengan jumlah armada sebanyak 220 armada, dengan contoh trayek D yaitu
Tawangalun – kampus melewati Jl. Brawijaya – Jl. Gajah Mada – Jl. Sultan
Agung – Jl. PB. Sudirman – Jl. Mastrip – Jl. Kalimantan – Jl. Jawa – Jl. Semanggi
– Jl. A.Yani – Jl. Trunojoyo – Jl. Cokroaminoto – Jl. Gajah Mada – Mangli –
Tawangalun. Dengan kapasitas maksimum penumpang sebanyak 12 penumpang
pada waktu sirkulasi pada saat jam sibuk
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4203]