• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Kekeringan Meteorologi denngan Metode EDI (Effective Drought Index) di Das Sampean Baru, Bondowoso

    Thumbnail
    View/Open
    Fajriyatul M_Analisis Kekeringan Metode EDI.pdf (4.267Mb)
    Date
    2022-07-22
    Author
    MUTAMMIMAH, Fajriyatul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Data dari Badan Meteorologi dan Klimatologi tahun 2020 menyatakan bahwa wilayah Jawa Timur mengalami status siaga dalam kekeringan diantaranya Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Pamekasan, dan Situbono. Fakta tersebut juga selaras dengan data dari Badan Penangguangan Bencana Daerah Bondowoso di tahun 2017 yang menyatakan bahwa terdapat 16 kecamatan yang terpengaruh operasi darurat kekeringan air bersih pada tahun 2017. Tingginya probabilitas kejadian kekeringan di DAS Sampean Baru, Bondowoso membutuhkan analisis untuk memodelkan indeks dan sebaran kekeringan. Indeks kekeringan dengan metode EDI dinilai lebih efisien dan responsif terhadap deteksi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran indeks kekeringan dan memodelkannya dalam bentuk peta sebaran kekeringan. Penelitian ini diawali dengan tahap pengumpulan data curah hujan dari UPT SDA Bondowoso dan data distribusi air bersih dari BPBD Bondowoso. Data curah hujan yang diperoleh kemudian dilakukan analisis hidrologi. Data curah hujan hasil analisis hidrologi kemudian dilakukan perhitungan EDI. Hasil perhitungan EDI berupa indeks secara temporal. Indeks EDI di setiap stasiun kemudian diinterpolasi secara spasial dengan metode IDW (Inversed Distance Weighted). Interpolasi spasial dilakukan dengan bantuan program Arc GIS. Hasil perhitungan EDI di DAS Sampean Baru, Bondowoso mengalami kekeringan ekstrim pada tahun 1998. Nilai indeks minimum yaitu (-2,45) pada bulan Juli 1998 dengan keterangan mengalami kekeringan ekstrim. Berdasarkan data dari BPBD Bondowoso 2020 terdapat 5 kecamatan dan 9 Desa yaitu Kecamatan Botolinggo (Desa Botolinggo dan Desa Klekean), Kecamatan Maesan (Desa Sumberanyar), Kecamatan Pakem (Desa Petung, Desa Gadingsari, dan Desa Patemon), Kecamatan Tegal Ampel (Desa Purnama dan Desa Mandiro) dan Kecamatan Wringin (Desa Wringin).yang mengalami permintaan air bersih (dropping). Adapun dari hasil sebaran kekeringan dengan metode IDW dengan program ArcGIs tahun 2020 pada DAS Sampean Baru, Bondowoso dapat merepresentasikan kekeringan sedang dan kekeringan ringan
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112908
    Collections
    • UT-Faculty of Engineering [4394]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository