Show simple item record

dc.contributor.authorMUTAMMIMAH, Fajriyatul
dc.date.accessioned2023-03-16T01:54:20Z
dc.date.available2023-03-16T01:54:20Z
dc.date.issued2022-07-22
dc.identifier.nim181910301164en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112908
dc.description.abstractData dari Badan Meteorologi dan Klimatologi tahun 2020 menyatakan bahwa wilayah Jawa Timur mengalami status siaga dalam kekeringan diantaranya Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Pamekasan, dan Situbono. Fakta tersebut juga selaras dengan data dari Badan Penangguangan Bencana Daerah Bondowoso di tahun 2017 yang menyatakan bahwa terdapat 16 kecamatan yang terpengaruh operasi darurat kekeringan air bersih pada tahun 2017. Tingginya probabilitas kejadian kekeringan di DAS Sampean Baru, Bondowoso membutuhkan analisis untuk memodelkan indeks dan sebaran kekeringan. Indeks kekeringan dengan metode EDI dinilai lebih efisien dan responsif terhadap deteksi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran indeks kekeringan dan memodelkannya dalam bentuk peta sebaran kekeringan. Penelitian ini diawali dengan tahap pengumpulan data curah hujan dari UPT SDA Bondowoso dan data distribusi air bersih dari BPBD Bondowoso. Data curah hujan yang diperoleh kemudian dilakukan analisis hidrologi. Data curah hujan hasil analisis hidrologi kemudian dilakukan perhitungan EDI. Hasil perhitungan EDI berupa indeks secara temporal. Indeks EDI di setiap stasiun kemudian diinterpolasi secara spasial dengan metode IDW (Inversed Distance Weighted). Interpolasi spasial dilakukan dengan bantuan program Arc GIS. Hasil perhitungan EDI di DAS Sampean Baru, Bondowoso mengalami kekeringan ekstrim pada tahun 1998. Nilai indeks minimum yaitu (-2,45) pada bulan Juli 1998 dengan keterangan mengalami kekeringan ekstrim. Berdasarkan data dari BPBD Bondowoso 2020 terdapat 5 kecamatan dan 9 Desa yaitu Kecamatan Botolinggo (Desa Botolinggo dan Desa Klekean), Kecamatan Maesan (Desa Sumberanyar), Kecamatan Pakem (Desa Petung, Desa Gadingsari, dan Desa Patemon), Kecamatan Tegal Ampel (Desa Purnama dan Desa Mandiro) dan Kecamatan Wringin (Desa Wringin).yang mengalami permintaan air bersih (dropping). Adapun dari hasil sebaran kekeringan dengan metode IDW dengan program ArcGIs tahun 2020 pada DAS Sampean Baru, Bondowoso dapat merepresentasikan kekeringan sedang dan kekeringan ringanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectKekeringan Meteorologien_US
dc.subjectMetode Edien_US
dc.titleAnalisis Kekeringan Meteorologi denngan Metode EDI (Effective Drought Index) di Das Sampean Baru, Bondowosoen_US
dc.title.alternativeAnalisis Kekeringan Meteorologi denngan Menggunakan Metode EDI (Effective Drought Index) di Das Sampean Baru, Bondowosoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipilen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Gusfan Halik, S.T., M.Ten_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Ir. Entin Hidayah, M.U.M.en_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 16 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record