dc.description.abstract | Ayam broiler, layer dan puyuh (Coturnix japonica) adalah jenis unggas yang
semakin populer untuk dipelihara karena performa yang baik seperti produksi
yang cepat, dan kemudahan perawatan, baik untuk penghasil daging dan telur di
berbagai negara Asia dan di dunia. Unggas sering dipelihara dengan menggunakan
jagung (Zea mays) sebagai sumber energi utama dalam ransum. Namun, dalam
produksinya, jagung sering menghadapi masalah yang melibatkan hama
arthropoda seperti Ngengat Penggerek Jagung Asia (Ostrinia furnacalis), dan oleh
karena itu, teknologi rekayasa dalam bidang pertanian telah banyak
mengembangkan banyak galur jagung transgenik yang telah ditanam dan
dibiakkan agar tahan terhadap hama ini. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja jagung transgenik sebagai pakan, keamanan dan kesetaraan gizi pada
unggas baik sebagai penghasil daging maupun telur. Hasil review, menunjukkan
bahwa di berbagai penelitian, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
parameter produksi pada ayam pedaging, petelur dan puyuh yang diberi pakan
jagung non-transgenik konvensional dan transgenik. Kesamaan ini terlihat pada
jenis unggas pedaging dan petelur. Penelitian untuk menganalisis efek jagung
transgenik pada parameter komposisi kuning telur, dan komposisi otot ayam
pedaging masih perlu dilakukan. Hasil kajian ini juga mengamati bahwa tidak ada
gen dan protein transgenik yang tersisa setelah pemotongan unggas di dalam otot
dan jaringan, yang menunjukkan bahwa masalah keamanan gen dan protein
transgenik tidak ditransfer dari jagung ke produk unggas. | en_US |