Perbandingan Tingkat Hambatan Samping dan Kinerja Simpang Bersinyal Akibat Aktivitas Pasar (Studi Kasus : Simpang Pasar Sabtuan Kabupaten Jember)
Abstract
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat berarti bagi
masyarakat dan bertujuan untuk menghubungkan dua tempat atau lebih. Tidak hanya
itu juga, jalan berguna memperlancar aktivitas dan kegiatan perekonomian
masyarakat sehari-hari. Bertambahnya populasi dan pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu alasan meningkatnya penggunaan kendaraan. Adanya
ketidakseimbangan antara perkembangan prasarana jalan yang tersedia dan kenaikan
jumlah kepemilikan kendaraan serta lebih kecilnya kapasitas efektif ruas jalan
daripada kapasitas jalan yang telah direncanakan karena adanya hambatan di tepi
jalan menyebabkan permasalahan transportasi yaitu kemacetan lalu lintas.
Pengaruh hambatan samping terjadi di sekitar ruas Jalan Basuki Rahmat pada
simpang sabtuan, karena terdapat aktivitas pasar. Berdasarkan pengamatan pada
survey pendahuluan, tepi ruas Jalan Basuki Rahmat dipadati oleh pedangang kaki
lima, parkir kendaraan yang masuk ke badan jalan, penurunan penumpang angkutan
umum di sepanjang jalan. Dan ditambah pula dengan pejalan kaki yang melewati atau
menyeberang di sepanjang jalan serta dari lahan area pasar banyaknya kendaraan
bermotor yang keluar masuk. Hal ini menimbulkan kemacetan dan sangat menggangu
kendaraan yang lewat di ruas Jalan Basuki Rahmat tersebut. Maka dari itu, penelitian
ini berguna untuk mengetahui bagaimana kinerja lalu lintas dipengaruhi oleh
hambatan samping yang ditimbulkan oleh aktivitas pasar dan menemukan solusi yang
dapat direncanakan untuk meningkatkan kinerja lalu lintas.
viii
Berdasarkan hasil analisis survey penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi hambatan samping pada bulan puasa terjadi pada
periode jam puncak weekend di sore hari, dengan nilai hambatan samping sebesar
405,5 dan termasuk kategori hambatan samping sedang (Medium) pada kaki simpang
Jl. Basuki rahmat. Sedangkan, pada saat kondisi setelah lebaran periode jam puncak
tertinggi terjadi pada waktu malam hari, dengan nilai hambatan samping sebesar
313,9 dan termasuk kategori hambatan samping sedang (Medium) pada kaki simpang
Jl. Basuki Rahmat. Kinerja simpang pasar sabtuan berdasarkan perbandingan nilai
hambatan samping dan tundaannya pada saat kondisi bulan puasa cenderung lebih
tinggi dibandingkan dengan kondisi setelah lebaran. Tinginya nilai perbandingan
hambatan samping dan tundaan diakibatkan oleh adanya peningkatan aktivitas pasar
dan pedagang kaki lima.
Collections
- DP-Civil Engineering [111]