dc.description.abstract | Hidrolisis menggunakan enzim protease jenis alkalase menyebabkan ikatan peptida bagian tengah terputus sehingga dihasilkan residu asam amino hidrofobik di ujung C dan N. Residu asam amino hidrofobik dapat berikatan di sisi aktif ACE sehingga mampu menurunkan resiko hipertensi. Peptida perlu dipisahkan agar memiliki kemampuan dalam menghambat hipertensi dengan proses hidrolisis enzimatis karena masih berikatan di dalam protein asal. Hidrolisat protein kacang memiliki aktivitas penghambatan ACE, seperti hidrolisat kacang hijau, hidrolisat kacang merah, hidrolisat kacang tunggak, dan hidrolisat edamame, namun belum diketahui sifat antihipertensi hidrolisat kombinasinya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi aktivitas penghambatan ACE-1 hidrolisat protein kacang hijau, kacang merah, kacang tunggak, dan edamame serta kombinasi dua hidrolisat protein empat jenis kacang. Hidrolisat protein kacang yang dikombinasi diharapkan memiliki aktivitas penghambatan ACE yang lebih tinggi karena mengandung asam amino hidrofobik yang lebih lengkap.
Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu kombinasi dua hidrolisat protein empat jenis kacang, yaitu kacang hijau, kacang merah, kacang tunggak, dan edamame. Data diukur sebanyak tiga kali ulangan pada setiap parameter pengujian pada masing-masing perlakuan sampel. Sampel dibuat dari kacang segar yang ditepungkan, dihilangkan kandungan lemak, dilakukan ekstraksi protein dan dihilangkan kandungan selain protein seperti karbohidrat dan sebagainya, serta dihidrolisis menggunakan enzim alkalase (2.4L FG Sigma-Japan). Parameter pengamatan yang dilakukan meliputi kadar air hidrolisat protein kacang, protein terlarut isolat protein kacang, total protein hidrolisat protein kacang, uji aktivitas penghambatan ACE-1, dan fraksinasi protein hidrolisat protein kacang. Data yang diperoleh diolah dengan bantuan Microsoft Excel 2010 kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji DNMRT menggunakan tabel dan grafik yang dikomparasi dengan beberapa referensi dan beberapa penelitian terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein terlarut isolat protein kacang hijau, kacang merah, kacang tunggak, dan edamame secara berturut – turut adalah 73,84%; 75,51%; 72,62%; dan 70,84%. Hidrolisat protein dari keempat jenis kacang tersebut memiliki kadar air berkisar 2,6% - 7,53%, kadar protein total berkisar antara 71,52% - 76,57%, serta nilai konsentrasi aktivitas ACE (IC50) berada diantara 0,06 mg/ml – 0,14 mg/ml dengan nilai IC50 standar adalah 0.09 mg/ml. Kombinasi hidrolisat protein jenis kacang menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada masing-masing hidrolisat protein jenis kacang dari keempat parameter pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan hidrolisat protein kacang baik hidrolisat protein dari satu jenis kacang maupun hidrolisat protein kombinasi dua jenis kacang memiliki kemampuan atau potensi menjadi antihipertensi atau penghambatan hipertensi. Hasil fraksinasi hidrolisat protein kacang menunjukkan berat molekul tertinggi yaitu pada hidrolisat edamame yang menghasilkan beberapa pita, antara lain 46 kda, 25 kda, dan 15 kda. Hasil elektroforesis semua hidrolisat kacang mempunyai berat molekul yang rendah, ini memperlihatkan bahwa penggunaan enzim alkalase efektif dalam memutus ikatan peptida pada bagian tengah terputus sehingga menghasilkan residu asam amino hidrofobik di ujung C dan N. Residu asam amino hidrofobik dapat berikatan di sisi aktif ACE sehingga memiliki kemampuan untuk menurunkan terjadinya resiko hipertensi. | en_US |