Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19
Abstract
Dunia telah menghadapi kejadian yang cukup memengaruhi beberapa
aspek dan bidang secara global akibat pandemi Covid-19. Sejak pengumuman
masuknya Covid-19 ke Indonesia, hal itu turut memengaruhi kinerja pasar modal
Indonesia. Dampak yang ditimbulkan pandemi terhadap Covid-19 Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis 26,43 persen menjadi
4.635. Penurunan harga saham ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Suatu
nilai perusahaan yang baik menjadi sinyal yang baik pula bagi investor karena
berkaitan dengan kesejahteraan dan keuntungan yang akan diterima oleh investor.
Harga saham ini tentunya sering mengalami fluktuasi akibat berbagai faktor,
seperti pandemi Covid-19. IHSG sebagai tolok ukur dalam perkembangan pasar
modal dapat melihat beberapa perusahaan mengalami penurunan harga saham
hampir 50% bahkan lebih akibat pandemi Covid-19.
Terdapat sektor perusahaan yang justru mengalami kenaikan atau
menguntungkan di masa pandemi Covid-19 yaitu sektor kesehatan. Sejak virus
Covid-19 ini menyebar di Indonesia, kebiasaan masyarakat mulai berubah dan
peduli terhadap kesehatan, kebersihan, dan pengetahuan mengenai obat-obatan
(Khofifah et al., 2022). Dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi penjualan
perusahaan, ikut berdampak pada laba yang dihasilkan perusahaan berdasarkan
penjualan. Tingkat laba yang menurun akan memengaruhi beberapa aspek
perusahaan termasuk keputusan investasi dan kinerja keuangan.
Faktor yang juga turut memengaruhi nilai perusahaan dan menjadi
perhatian investor adalah struktur modal. Dalam hal ini, investor tidak hanya
melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba, tentu juga dengan banyaknya
hutang yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasional.
Penggunaan utang dalam jumlah besar ini dapat memengaruhi penilaian investor
sebab meningkatkan resiko yang akan ditanggung oleh investor dan dapat
berdampak pada nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan
menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan dan struktur modal terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan subsektor farmasi sebelum pandemi Covid-19, serta
perbedaan pertumbuhan penjualan, struktur modal, dan nilai perusahaan sebelum
dan saat pandemi Covid-19.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional dan komparatif. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut berasal dari
laporan keuangan dan tahunan perusahaan Farmasi selama periode 2018-2021
yang didapat dari website resmi Bursa Efek Indonesia idx.co.id dan website dari
tiap perusahaan. Periode 2018 - 2021 digunakan dalam penelitian karena
membandingkan tahun sebelum dan saat terjadinya pandemi Covid-19. Variabel
bebas atau independen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan penjualan (X1)
yang diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan dan struktur modal (X2)
yang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio (DAR), sedangkan untuk variabel
terikat atau dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan (Y) yang
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV). Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan melakukan
uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji hipotesis yang meliputi Uji F (simultan)
dan Uji t (Parsial) dan uji koefisien determinasi, serta uji beda.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan
pertumbuhan penjualan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan sebelum
pandemi Covid-19 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Pada saat pandemi
Covid-19, pertumbuhan penjualan juga berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, sedangkan struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan dengan nilai signifikansi 0,044 dan 0,003 < 0,05.