Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami Tanaman Padi pada Lahan Tepian Habitat Alami dan Lahan Tengah Habitat Pertanian di Kabupaten Jember
Abstract
Kehadiran serangga pada suatu agroekosistem berkaitan dengan berbagai
faktor salah satunya yaitu kondisi habitat pada lahan. Keanekaragaman vegetasi
yang tinggi dapat menyediakan sumber daya yang lebih beragam bagi serangga
sehingga serangga yang hadir pada lahan tersebut semakin beragam. Habitat alami
memiliki vegetasi yang sangat beragam sehingga keberadaan habitat alami di
sekitar lahan pertanian dapat memengaruhi serangga yang hadir pada lahan
pertanian. Kondisi tersebut lebih berpotensi untuk meningkatkan keanekaragaman
serangga pada lahan pertanian jika dibandingkan dengan lahan pertanian yang jauh
dengan habitat alami.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman
serangga hama dan musuh alami tanaman padi yang ada pada lahan pertanian
dengan kondisi habitat berbeda, yaitu lahan yang terletak di tepian habitat alami
dan lahan yang ada di tengah habitat pertanian. Penelitian dilakukan pada dua lokasi
lahan padi yang terletak di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Pengamatan
serangga hama dan musuh alami dilakukan dengan mengumpulkan sampel
serangga dengan menggunakan tiga macam metode yaitu metode perangkap, jaring
serangga dan beating sebanyak sepuluh kali selama sepuluh minggu. Serangga yang
didapat kemudian diidentifikasi hingga tingkat famili dan dihitung jumlahnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan komposisi serangga
yang hadir pada kedua lokasi. Ordo serangga yang didapat pada kedua lokasi yaitu
8 ordo. Lahan pada tepian habitat alami memiliki 31 famili, 215 individu, indeks
keanekaragaman 2,94, indeks kemerataan 0,86, indeks kekayaan jenis 5,59 dan
indeks dominansi 0,07. Lahan yang berada di tengah habitat pertanian memiliki 32
famili, 440 individu, indeks keanekaragaman 2,59, indeks kemerataan 0,75, indeks
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
kekayaan 5,09 dan indeks dominansi 0,14. Nilai kesamaan jenis pada kedua lahan
yaitu sebesar 0,79. Faktor lain seperti iklim mikro dan pengelolaan lahan dapat
menyebabkan perbedaan komposisi serangga pada kedua lahan. Kedua lokasi
memiliki iklim mikro (suhu dan kelembaban) yang berbeda. Lahan tepian habitat
alami memiliki kelembaban yang lebih tinggi dan suhu lebih rendah dibandingkan
dengan lahan di tengah habitat pertanian, sedangkan perbedaan pada pengelolaan
lahan terletak pada intensitas aplikasi insektisida dan jenis pupuk yang digunakan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4425]