dc.description.abstract | Bawang putih dipercaya memiliki potensi sebagai pangan fungsional
dengan berbagai macam manfaat salah satunya sebagai antiosidant. Bawang putih
umumnya dikonsumsi setelah diolah atau tidak dalam dalam keadaan segar karena
terdapat senyawa karakteristik aroma dan rasa pedas yang tidak disukai serta
memberikan efek sakit perut, senyawa tersebut adalah allicin. Oleh karena itu,
dilakukan upaya untuk mengurangi senyawa allicin pada bawang putih dengan
cara aging (penuaan). Hasil olahan bawang putih tersebut adalah black garlic
yang memiliki produk akhir berwarna hitam dengan tekstur kenyal, rasa asam
disertai rasa manis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh lama
aging terhadap karakteristik sifat fisik dan kimia black garlic serta mengetahui
lama aging yang tepat pada sehingga dihasilkan black garlic yang baik.
Rancangan dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan
acak lengkap faktor tunggal yaitu lama aging. Pelaksanaan penelitian dilakukan
secara laboratorium (experimental laboratory) yang terdiri dari dua tahap 1) aging
black garlic 2) pengujian sifat fisik dan kimia. Pada tahap pertama bawang putih
segar dimasukkan kedalam magic jar yang telah memiliki suhu 70oC dan
dilakukan pendiaman selama 15 hari, 25 hari dan 35 hari sehingga didapatkan
hasil aging bawang putih. Pada tahap kedua dilakukan pengujian sifat fisik dan
kimia dari hasil aging bawang putih yang meliputi: warna, tekstur, kadar gula
pereduksi, kadar air, derajat keasaman (pH), total asam tertitrasi, dan total
polifenol. Proses aging pada black garlic menunjukkan terjadinya perubahan pada
pada karakteristik aroma dan rasa dari bawang putih, perubahan tersebut ditandai
dengan peningkatan pada kadar gula pereduksi pada black garlic yang
memberikan kontribusi untuk rasa manis.
Hasil pengujian tekstur pada black garlic menunjukkan terjadinya
penurunan nilai tekstur jika diabnadingkan dengan bawang putih atau kontrol dari
4,67N menjadi 1.67N, pada pengujiaan warna black garlic semakin lama aging
warna menjadi semakin gelap, Kadar air black garlic mengalami penurunan
seiring lama aging dari 61,4% menjadi 46,9% pada hari ke 35, proses aging
memberikan pengaruh terhadap derajat pH dari black garlic yang menjadi
semakin asam dan disertai peningkatan nilai total asam pada black garlic. Nilai
total polifenol pada black garlic mengalami peningkatan dari bawang putih
kontrol yaitu 5,38 GAE/g menjadi 15,9 GAE/g namun, seiring bertambahnya
lama waktu aging terjadi penurunan kadar total polifenol dari 15,9 GAE/g
menjadi 11,9 GAE/g selama proses aging. | en_US |