Show simple item record

dc.contributor.authorROSA, Dien Vidia
dc.date.accessioned2023-02-01T02:24:24Z
dc.date.available2023-02-01T02:24:24Z
dc.date.issued2022-04-30
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111865
dc.description.abstractArtikel ini merepresentasikan narasi dibalik proyek ideologi negara yang dijalankan secara sistematis melalui program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau yang disingkat dengan istilah P4 pada masa Orde Baru. Dengan mengunakan pendekatan post-kolonialisme, negara yang mendapatkan kemerdekaannya pasca perang dunia kedua berhadapan dengan wacana kedaulatan yang berjalan melalui penolakan sejarah. Istilah penolakan dimaksudkan sebagai formasi kesadaran warga negara dalam mengartikulasikan ideologi Negara. Lebih jauh lagi, dengan menggunakan analisis diskursif, penelitian ini berargumentasi bahwa Negara orde baru telah menciptakan wacana teloransi yang disesuaikan dengan konsepsi politik. Hasil dan diskusi penelitian adalah sakralisasi Pancasila yang menjadi mantra pembangunan merupakan strategi untuk meletakkan Negara berdasarkan sentimen promodial kesukuan atau etnisitas. Hal tersebut dapat dilihat pada praktik hegemoni yang menginstrumentasikan Pancasila dalam membentuk relasi kuasa bagi pengkategorian objek negara. Dengan demikian, penelitian ini melihat adanya kompleksitas yang melekat pada cara pandang Negara atas Pancasila sekaligus bagaimana masa depan proses berbangsa dan bernegara tidak dapat sepenuhnya melupakan telorasi dan multlipisitas kebudayaan di Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJURNAL MEDIASOSIAN : JURNAL ILMU SOSIAL DAN ADMINISTRASI NEGARAen_US
dc.subjectPancasilaen_US
dc.subjectmultikulturen_US
dc.subjectorde baruen_US
dc.subjectposkolonialismeen_US
dc.subjectpolitik toleransien_US
dc.titlePancasila dan Politik Toleransi Orde Baruen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record