Pemanfaatan Edible Coating Kitosan, Gel Lidah Buaya, dan Ektrak Daun Sirih dalam Menghambat Penyakit Antraknosa pada Buah Pisang Agung
Abstract
Pisang merupakan komoditas unggulan buah tahunan. Pisang Agung digemari
masyarakat karena rasanya yang enak, daging buahnya kering dan ukurannya
besar. Buah pisang termasuk kedalam golongan buah respirasi klimaterik yang
menyebabkan masak buah lebih cepat setelah dipanen sehingga lebih cepat
membusuk dan mudah terserang penyakit pascapanen, yaitu penyakit antraknosa.
Penyakit antraknosa disebabkan oleh cendawan Colletotrichum musae. Beberapa
pengendalian yang dapat dilakukan dengan cara mengaplikasikan edible coating
kitosan, gel lidah, dan daun sirih. Penelitian ini dilakukan di Lab. Penyakit
Tumbuhan Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Jember dengan menggunakan RAL non faktorial yang terdiri dari 4 taraf
perlakuan dan 5 ulangan, yaitu A= Kontrol, B= edible coating Kitosan, C= edible
coating gel lidah buaya, dan D= edible coating ekstrak daun sirih. Pemberian
bahan pelapis ekstrak daun sirih mampu menekan pertumbuhan cendawan
Colletotrichum musae penyebab penyakit Antraknosa pada buah pisang sebesar
59,2% secara in vitro, dan mampu menekan keparahan penyakit hingga 40,80%,
susut berat 9,00%, dan memiliki tingkat keefektivitasan cukup efektif mencapai
45,83%, serta dapat menjaga kualitas buah pisang yang ditandai dengan warna
kulit buah yang terlihat masih termasuk bagus dan masih layak dikonsumsi
sampai hari pengamatan terakhir dibandingkan dengan kontrol.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [3644]