dc.description.abstract | Biji kakao inferior masih memiliki kandungan senyawa bioaktif yang tinggi, namun senyawa bioaktif dapat teroksidasi jika terkena panas
cahaya dan oksigen sehingga memiliki stabilitas dan bioavailabilitas rendah. Senyawa bioaktif dapat dipertahankan menggunakan teknologi
nanokitosan. Metode yang sering digunakan dalam pembuatan nanokitosan yaitu metode gelasi ionik. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui karakteristik fisik dan kimia suspensi nanokitosan terisi ekstrak polifenol kakao dalam berbagai variasi konsentrasi kitosan dan ekstrak
polifenol kakao, serta serbuk nanokitosan terisi ekstrak polifenol kakao pada formula terpilih dengan tambahan maltodekstrin. Penelitian dilakukan
dengan perbedaan variasi konsentrasi kitosan (0,1 dan 0,2%) dan variasi volume ekstrak polifenol kakao (0,25; 0,5; 0,75; 1; 1,25; dan 1,5 mL).
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik fisik dan kimia nilai turbiditas paling tinggi sebesar 0,514, nilai efisiensi enkapsulasi paling tinggi sebesar
27,064%, kandungan total polifenol paling tinggi sebesar 6,881 mg GAE/mL, aktivitas antioksidan paling tinggi sebesar 1,174 mmol TE/mL,
stabilitas penyimpanan paling bagus pada formula kitosan 0,2% dengan penambahan ekstrak 0,5 dan 0,75 mL. Pengujian ukuran dan distribusi
partikel paling baik pada penambahan ekstrak polifenol kakao 0,75 mL secara berturu-turut sebesar 229,630 nm dan 0,475. Pengujian zeta potensial
paling baik sebesar 29,458 mV. Serbuk nanokitosan menggunakan formula kitosan 0,1% dengan penambahan ekstrak 0,5 dan 0,75 mL memiliki
nilai paling tinggi pada rendemen sebesar 1,378 g, nilai turbidita paling tinggi sebesar 0,572, kandungan total pelifenol paling tinggi sebesar 45,238
mg GAE/g, aktivitas antioksidan paling tinggi sebesar 6,342 mmol TE/g, ukuran dan distribusi partikel paling baik secara berturut-turut sebesar
2195,500 nm dan 0,960. Pengujian zeta potensial serbuk paling tinggi sebesar 13,100 mV. | en_US |