The Effect of Sugarcane Leaf Extract on Malondialdehyde Plasma Levels in Carbon Tetrachloride-Induced Rats
Date
2022-10-31Author
DEWI, Ika Puspita
ULINNUHA, Jihan Ulya
HOLIDAH, Diana
Metadata
Show full item recordAbstract
Peroksidasi lipid akibat radikal bebas dapat menyebabkan kematian sel yang
dapat merusak berbagai organ, termasuk liver. Hal ini dapat ditandai dengan
peningkatan kadar malondialdehid. Pengukuran parameter ini pada darah dan
organ digunakan sebagai penanda adanya stres oksidatif. Radikal bebas akibat
peroksidasi lipid dapat diredam dengan senyawa antioksidan. Beberapa
penelitian telah membuktikan aktivitas antioksidan tebu (Saccharum
officinarum). Daun tebu dan jus tebu dari varietas yang berbeda-beda telah
menunjukkan sifat antioksidan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efek ekstrak etanol tebu dengan berbagai dosis terhadap kadar
malondialdehid plasma tikus yang diinduksi stress oksidatif dengan karbon
tetraklorida (CCl4). Daun tebu diekstraksi dengan maserasi dengan pelarut
etanol 96%. Pembuatan kurva baku malondialdehid dilakukan dengan seri
larutan 1,1,2,2-tetraethoxypropane. Pengujian dilakukan terhadap hewan uji
tikus Wistar yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Pembagian kelompok
meliputi kelompok normal tanpa induksi CCl4 diberikan CMC-Na 1%; kontrol
negatif diberikan CMC-Na 1%; kontrol positif diberikan Silybum marinum yang
100 mg/kgBB; kelompok dosis yang terdiri atas 300, 400, dan 500 yang
masing-masing diberikan ekstrak etanol daun tebu dosis dengan dosis 300
mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB berturut-turut. Tikus diperlakukan
sepanjang 14 hari lalu diambil sampel plasmanya pada hari ke-15 untuk
pengukuran kadar malondialdehid. Hasil ekstraksi daun tebu mendapatkan
rendemen sebesar 16,05%. Kurva baku yang digunakan untuk mengukur
malondialdehid plasma tikus adalah y = 0,0059x + 0,0238. Hasil menunjukkan
pemberian ekstrak daun tebu semua dosis memiliki nilai malondialdehid yang
lebih rendah dibandingkan kontrol negatif. Dosis 400 mg/kgBB tidak memiliki
perbedaan signifikan dengan kontrol positif, sedangkan dosis 500 mg/kgBB
lebih rendah dibanding dengan kontrol positif. Hal ini diduga karena metabolit
sekunder seperti flavon yang terdapat pada ekstrak yang dapat meredam
radikal bebas. Ekstrak etanol daun tebu dapat berperan sebagai antioksidan
dengan menurunkan kadar malondialdehid darah tikus terinduksi CCl4.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]