Rasionalitas Petani Muda dalam Menjaga Eksistensi Profesi Petani Tengger Dusun Punjul, Kabupaten Probolinggo
Abstract
Profesi petani saat ini semakin dianggap sebagai pekerjaan yang tidak
kompeten dalam hal pengasilan serta dianggap sebagai pekerjaan yang kotor
karena harus ke ladang terkena tanah lumpur dan sejenisnya. Bekerja di sektor
pertanian dianggap kurang menjamin masa depan, beberapa pemuda memerlukan
prestise dalam bekerja dan pekerjaan pertanian lagi-lagi dianggap kurang
berprestise (kurang terhormat). Keadaan akan menjadi lebih parah jika keluarga
generasi muda itu tidak memiliki tanah pertanian dan tidak terlibat dengan
aktivitas pertanian. Akan tetapi hal tersebut seolah ditampik oleh para pemuda di
Dusun Punjul yang dimana para pemuda di dusun tersebut masih menaruh minat
mereka pada sektor pertanian yang notabenya merupakan komoditas utama
diwilayah mereka selain pariwisata. Para pemuda di Dusun Punjul masih sangat
bersemangat untuk terjun disektor pertanian sejak kecil dan masih mau
meneruskan pekerjaan orang tua mereka, khususnya anak petani pemilik lahan.
Para pemuda di Dusun Punjul juga beberapa ada yang memilih untuk
memutuskan tidak melanjutkan pendidikan agar bisa menekuni pekerjaan mereka
sebagai petani serta mereka telah mengerti rasanya mencari uang dengan hasil
jerih payah mereka sendiri, petani muda di Dusun Punjul juga mempelajari ilmu
pertanian melalui internet. Platform yang biasa digunakan oleh para petani muda
punjul adalah YouTube.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, titik fokus yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan
fenomenologi dimana penelitian yang akan dilakukan berusaha untuk
mengungkapkan fenomena yang di dasari oleh kesadaran dari beberapa individu
atau kelompok. Informan dalam proses penelitian ini diambil dengan menggunkan
metode purposive, dalam proses pengumpulan data menggunakan tiga teknik
pengumpulan data, yakni observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi.
Dalam uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber
data, triangulasi metode, triangulasi teori, dan triangulasi peneliti. Sementara itu untuk analisis data, menggunakan teknik analisis berupa kondensasi data,
penyajian data, kemudian melakukan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak dinamika yang terjadi ketika
menjadi petani muda di Dusun Punjul. Seperti minimnya untuk bantuan
pemerintah terhadap petani, pupuk yang sewaktu-waktu mengalami kelangkaan
ketika para petani sedang membutuhkan, serta kurangnya minat pendidikan yang
dimana para pemuda di Dusun Punjul yang terjun ke sektor pertanian kemudian
mereka mengerti rasanya mencari uang dengan hasil jerih payah sendiri. Hal
tersebut menyebabkan mereka yang akhirnya memilih untuk tidak menenruskan
jenjang pendidikan mereka. Kemudian masing-masing petani muda di Dusun
Punjul juga memiliki strategi tersendiri dalam menggeluti profesi pertanian,
adapun petani muda yang ikut bergabung dengan kelompok tani yang ada di
Dusun Punjul, para petani di Dusun Punjul juga masih melakukan hubungan
patron klien antara petani muda dengan buruh mereka. Serta ditemukan
bahwasannya para petani muda di punjul dapat di kategotikan kegiatan
komersialnya berdasarkan rasionalitas dan independensi yang dimiliki, ada 3
temuan komersial yang di dapat setelah melakukan wawancara dengan informan.
Yakni komersial produktif yang dimana para petani tersebut tergolong
dalam petani yang berani melawan arus musim pertanian, hal tersebut dilakukan
agar petani muda mendapat hasil yang lebih baik, ada juga komersial statis yang
dimana para petani yang tergolong dalam komersial statis merupakan petani yang
melihat-lihat petani sekitar sebelum kemudian ikut melakukan kegiatan melawan
arus musim pertanian yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
baik, serta subsistensi produktif yang dimana golongan petani ini adalah golongan
yang melakukan kegiatan sesuai dengan keadaan dan enggan untuk melakukan
suatu hal yang dapat menyebabkan kerugian pada lahan pertaniannya.