Show simple item record

dc.contributor.authorPUTRA, Bintara Trisetya Satria
dc.date.accessioned2023-01-03T03:31:16Z
dc.date.available2023-01-03T03:31:16Z
dc.date.issued2022-11-17
dc.identifier.nim180910302051en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111349
dc.description.abstractProfesi petani saat ini semakin dianggap sebagai pekerjaan yang tidak kompeten dalam hal pengasilan serta dianggap sebagai pekerjaan yang kotor karena harus ke ladang terkena tanah lumpur dan sejenisnya. Bekerja di sektor pertanian dianggap kurang menjamin masa depan, beberapa pemuda memerlukan prestise dalam bekerja dan pekerjaan pertanian lagi-lagi dianggap kurang berprestise (kurang terhormat). Keadaan akan menjadi lebih parah jika keluarga generasi muda itu tidak memiliki tanah pertanian dan tidak terlibat dengan aktivitas pertanian. Akan tetapi hal tersebut seolah ditampik oleh para pemuda di Dusun Punjul yang dimana para pemuda di dusun tersebut masih menaruh minat mereka pada sektor pertanian yang notabenya merupakan komoditas utama diwilayah mereka selain pariwisata. Para pemuda di Dusun Punjul masih sangat bersemangat untuk terjun disektor pertanian sejak kecil dan masih mau meneruskan pekerjaan orang tua mereka, khususnya anak petani pemilik lahan. Para pemuda di Dusun Punjul juga beberapa ada yang memilih untuk memutuskan tidak melanjutkan pendidikan agar bisa menekuni pekerjaan mereka sebagai petani serta mereka telah mengerti rasanya mencari uang dengan hasil jerih payah mereka sendiri, petani muda di Dusun Punjul juga mempelajari ilmu pertanian melalui internet. Platform yang biasa digunakan oleh para petani muda punjul adalah YouTube.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, titik fokus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dimana penelitian yang akan dilakukan berusaha untuk mengungkapkan fenomena yang di dasari oleh kesadaran dari beberapa individu atau kelompok. Informan dalam proses penelitian ini diambil dengan menggunkan metode purposive, dalam proses pengumpulan data menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Dalam uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi metode, triangulasi teori, dan triangulasi peneliti. Sementara itu untuk analisis data, menggunakan teknik analisis berupa kondensasi data, penyajian data, kemudian melakukan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak dinamika yang terjadi ketika menjadi petani muda di Dusun Punjul. Seperti minimnya untuk bantuan pemerintah terhadap petani, pupuk yang sewaktu-waktu mengalami kelangkaan ketika para petani sedang membutuhkan, serta kurangnya minat pendidikan yang dimana para pemuda di Dusun Punjul yang terjun ke sektor pertanian kemudian mereka mengerti rasanya mencari uang dengan hasil jerih payah sendiri. Hal tersebut menyebabkan mereka yang akhirnya memilih untuk tidak menenruskan jenjang pendidikan mereka. Kemudian masing-masing petani muda di Dusun Punjul juga memiliki strategi tersendiri dalam menggeluti profesi pertanian, adapun petani muda yang ikut bergabung dengan kelompok tani yang ada di Dusun Punjul, para petani di Dusun Punjul juga masih melakukan hubungan patron klien antara petani muda dengan buruh mereka. Serta ditemukan bahwasannya para petani muda di punjul dapat di kategotikan kegiatan komersialnya berdasarkan rasionalitas dan independensi yang dimiliki, ada 3 temuan komersial yang di dapat setelah melakukan wawancara dengan informan. Yakni komersial produktif yang dimana para petani tersebut tergolong dalam petani yang berani melawan arus musim pertanian, hal tersebut dilakukan agar petani muda mendapat hasil yang lebih baik, ada juga komersial statis yang dimana para petani yang tergolong dalam komersial statis merupakan petani yang melihat-lihat petani sekitar sebelum kemudian ikut melakukan kegiatan melawan arus musim pertanian yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik, serta subsistensi produktif yang dimana golongan petani ini adalah golongan yang melakukan kegiatan sesuai dengan keadaan dan enggan untuk melakukan suatu hal yang dapat menyebabkan kerugian pada lahan pertaniannya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Drs. Joko Mulyono, M.Si Dosen Pembimbing Kedua : Jati Arifiyanti S.Sosio., MAen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectRASIONALITAS PETANI MUDAen_US
dc.subjectPROFESI PETANI TENGGERen_US
dc.subjectMENJAGA EKSISTENSIen_US
dc.titleRasionalitas Petani Muda dalam Menjaga Eksistensi Profesi Petani Tengger Dusun Punjul, Kabupaten Probolinggoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSosiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Joko Mulyono, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Jati Arifiyanti S.Sosio., MAen_US
dc.identifier.validatorKacung-27 Desember 2022en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record