Perkembangan Perusahaan Perkeretaapian Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij di Semarang Tahun 1863-1873
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang Perusahaan Nederlandsch-Indische Spoorweg
Maatschappij (NISM) pada tahun 1863-1873 yang didirikan di Semarang.
Transportasi di Hindia Belanda sebelum tahun 1863 khususnya wilayah
Keresidenan Semarang masih menggunakan transportasi sederhana untuk
pengantar barang maupun orang. Pokok permasalahan yang dikaji dalam skripsi
ini mengenai perkembangan Perusahaan NISM mulai dari awal berdirinya hingga
pembangunan jalur kereta api selesai dibangun serta dampak yang dirasakan bagi
pemerintah dan masyarakat sebagai perusahaan transportasi yang pertama kali
memunculkan kereta api bertenaga mesin dengan menjadikan Keresidenan
Semarang sebagai titik awal jalur kereta api sekaligus kantor utama Perusahaan
NISM. Keresidenan Semarang dapat dikategorikan sebagai wilayah yang
berkembang dengan melihat dari segi ramainya aktivitas ekspor impor Pelabuhan
Semarang yang mayoritas barang ekspornya berasal dari hasil perkebunan lokal
pada wilayah Semarang dan sekitarnya, rekam jejak jatuh-bangunnya Perusahaan
NISM dalam melakukan pembangunan jalur kereta api pertama di Hindia
Belanda, serta dampak yang dirasakan oleh Pemerintah Hindia Belanda sekaligus
oleh masyarakat sekitar yang dilalui jalur kereta api. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian sebagai bentuk studi sejarah ini ialah heuristik, kritik,
interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang ditemukan dari penelitian ini
antara lain hal-hal yang menjadi latar belakang berdirinya Perusahaan NISM di
Keresidenan Semarang merupakan hasil keputusan dari Pemerintah Hindia
Belanda setelah adanya berbagai macam permintaan untuk mengembangkan
sarana transportasi khususnya pada wilayah-wilayah dengan intensitas pengiriman
barang hasil tanam paksa yang besar menuju pelabuhan dan pemilihan
Keresidenan Semarang sebagai bentuk hasil studi lapang wilayah-wilayah dengan
aktivitas perekonomian yang mampu memberi keuntungan khususnya bagi
Pemerintah Hindia Belanda. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan jalur
kereta api di Keresidenan Semarang adalah mengembangkan perekonomian
Pemerintah Hindia Belanda dan masyarakat sekitar dengan membuka lapangan
pekerjaan bagi pekerja konstruksi jalur kereta api dan melancarkan mobilitas
orang maupun barang. Dampak dari segi lain juga dimunculkan seperti
menimbulkan kesenjangan sosial akibat perbedaan kelas angkutan barang dan
penumpang. Munculnya Perusahaan NISM dengan membangun perkeretaapian di
Hindia Belanda menjadi cikal-bakal berdirinya berbagai macam perusahaan kereta
api dan trem lainnya di beberapa wilayah di Hindia Belanda baik yang berdiri di
bawah pihak Pemerintah Hindia Belanda maupun perseorangan.