dc.description.abstract | Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dikenal sebagai sayuran rempah atau
bumbu dapur yang diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap masakan.Meningkatnya
jumlah penduduk menyebabkan meningkatkan konsumsi bahan makanan termasuk cabai
rawit sedangkan perubahan produksinya terlambat.Petani cabai rawit menghadapi resiko
produksi yang tinggi disebabkan oleh iklim, kondisi alam, hama, dan penyakit. Resiko
produksi ini menyebabkan perubahan jumlah penawaran sehingga harga pasar juga
berubah yang merupakan akibat dari fluktuasi penawaran dan fluktuasi permintaan.
Sehingga peneliti ingin memberikan informasi menganai faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran serta
menggambarkan grafik permintaan, penawaran, dan harga untuk mempermudah petani
dalam melakukan usahatani cabai rawit dengan keuntungan maksimum.
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method) di
Kabupaten Jember, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif,
metode korelasional, dan metode komparatif. Metode pengumpulan data yakni
menggunakan data sekunder, dan metode analisis data yang digunakan adalah regresi
linier berganda dan analisa cobweb.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan cabai rawit di Kabupaten Jember adalah harga cabai rawit, jumlah penduduk,
dan pendapatan perkapita, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaraan cabai rawit
di Kabupaten Jember adalah harga cabai rawit waktu t-1, luas area tanam waktu t-1, dan
biaya produksi waktu t-1, serta (3) Permintaan dan penawaran cabai rawit berpengaruh
secara signifikan terhadap fluktuasi harga. Berdasarkan hasil, saran untuk penelitian ini
yaitu (1) Perlu adanya informasi dari Dinas Pertanian ataupun penyuluh pertanian kepada
petani mengenai fluktuasi harga dan permintaan cabai rawit, (2) Perlu adanya
pengembangan agroindustri cabai rawit kering atau bubuk cabai untuk mengantisipasi
kerugian petani akibat turunnya harga cabai rawit saat panen raya, dan (3) Perlu adanya
pengambangan penelitian mengenai cabai rawit terutama terkait dengan upaya budidaya
agar dapat ditanam pada berbagai musim. | en_US |