• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Economic and Business
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Economic and Business
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode RGEC (Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun 2016-2021)

    Thumbnail
    View/Open
    SKRIPSI REPOSITORY_ATIKA SALSABILLAH_180810102088.pdf (1.024Mb)
    Date
    2022-06-30
    Author
    SALSABILLAH, Atika
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Salah satu instrumen yang memegang peranan penting dalam memperlancar jalannya pembangunan nasional adalah lembaga keuangan perbankan. Di Indonesia, perbankan terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah. Pesatnya laju perkambangan perbankan mengakibatnya perlu adanya suatu pengawasan terhadap kinerja perbankan yang bertujuan untuk memelihara dan menciptakan kesehatan bank, baik secara individu maupun sistem. Kebijakan pengawasan dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral melalui sutu kontrol utuk mengetahui kondisi keuangan dan kegiatan usaha perbankan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum disebutkan bahwa bank wajib memelihara dan meningkatkan tingkat kesehatan bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perkembangan dan kinerja bank syariah juga menjadi perhatian pemerintah. Diharapkan bank syariah terus mampu bersaing dengan bank konvensional dan mendapat kepercayaan nasabah. Hal ini dibuktikan dengan adanya bank syariah yang terbukti bisa tetap bertahan ketika beriringan dengan krisis moneter pada tahun 1998 yakni Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai pelopor bank syariah di Indonesia. Terlepas dari berbagai inovasi, penghargaan, dan prestasi yang telah dikembangkan dan diperoleh PT. Bank Muamalat Indonesia, fakta lapangan menunjukkan bahwa kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia mengalami fluktuasi selama enam tahun terakhir. Pada tahun 2018, PT. Bank Muamalat Indonesia diisukan bangkrut karena tingginya rasio pembiyaan macet yang berdampak pada menipisnya permodalan perbankan. Adanya isu permasalahan bank muamalat memerlukan pembuktian secara nyata terkait pengaruhnya terhadap kondisi keuangan dan kesehatan perbankan. Berdasarkan teori Sinyal oleh Ross (1977) perusahaan memiliki informasi baik dan terdorong untuk menyampaikannya kepada nasabah untuk menjaga loyalitas dan kepercayaannya. Tingkat kesehatan bank merupakan suatu petunjuk atau sinyal yang diberikan kepada pemangku kepentingan atau publik tentang prospek, kondisi, dan kinerja perusahaan. Bank Indonesia sebagai bank sentral diberi kewenangan untuk menetapkan kebijakan terkait tata cara penilaian tingkat kesehatan perbankan. Sesuai dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang menyebutkan bahwa bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank sendiri (self assessment) dengan menggunakan pendetakan risiko (Risk-based Bank Rating) atau yang biasa disebut dengan metode RGEC. faktor-faktor yang terdapat dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC, yaitu Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, dan Capital. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitif dengan pendekatan deskriptif komparatif. Periode pengamatan dalam penelitian ini yaitu tahun 2016-2021. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bank Muamalat Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan bank muamalat pada tahun 2016-2021. Pada penelitian ini terdapat 7 indikator yaitu rasio Non Performing Finance (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang dihitung menggunakan rumus sesuai ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia. Perhitungan akhir tingkat kesehatan bank dilakukan dengan menetapkan peringkat komposit sesuai nilai dari masing-masin indikator yang dikelompokkan dalam pertahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan bank muamalat yang berada di kategori kurang sehat dengan nilai sebesar 43,33% selama periode 2016-2021. Permasalahan bank muamalat terjadi pada meningkatnya pembiayaan bermasalah sehingga mengakibatkan kurangnya modal dan menurunnya profitabilitas bank. Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa kesehatan bank muamalat mengalami penurunan pada tahun periode pengamatan. Namun, kesehatan bank muamalat yang berada pada kategori kurang sehat bertolak belakang dengan loyalitas nasabah yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan rasio likuiditas dengan Dana Pihak Ketiga yang semakin meningkat dan penghargaan yang dipeoleh bank muamalat pada kategori kepuasan nasabah.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110694
    Collections
    • UT-Faculty of Economic and Business [12478]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository