Potensi Ekstrak dan Fraksi Buah Maja (Aegle marmelos) sebagai Agen Antibakteri terhadap Propionibacterium acnes
Abstract
Tanaman obat asal Indonesia yang berpotensi dimanfaatkan sebagai obat adalah Maja (Aegle
marmelos L.). Pemanfaatan buah maja di Indonesia masih terbatas. Berdasarkan studi literatur, belum
ditemukan uji aktivitas antibakteri Buah Maja terhadap Propionibacterium acnes (P. acnes). P. acnes
adalah bakteri berbentuk batang dan termasuk golongan gram positif yang juga sebagai penyebab
jerawat. Pengobatan jerawat umumnya menggunakan antibiotik, dimana meningkatnya penggunaan
antibiotik memicu menurunnya efektivitas antibiotik akibat resistensi bakteri. Oleh karenanya, maka
perlu dikembangkan penelitian obat baru dari bahan alam sebagai antibakteri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak dan fraksi Buah Maja dalam menghambat pertumbuhan
P. acnes. Pengujian dilakukan menggunakan uji aktivitas antibakteri metode difusi cakram. Kelompok
uji terdiri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, dan fraksi etil asetat dari Buah Maja dengan
konsentrasi 1, 5, 10, 15, dan 20 % b/v, tetrasiklin 0,003%b/v (kontrol positif) dan DMSO 10% b/v
(kontrol negatif). Hasil analisis statistik pada hasil uji, menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri
semakin meningkat seiring meningkatnya konsentrasi uji. Fraksi etil asetat memiliki daya hambat
yang paling besar pada konsentrasi 1%- 15% dibandingkan dengan sampel lainnya. Sedangkan pada
konsentrasi 20%, aktivitas antibakteri fraksi etil asetat sebanding dengan ekstrak etanol. Berdasarkan
nilai diameter zona hambatnya, ekstrak dan fraksi buah Maja memiliki aktivitas antibakteri terhadap
P. acnes , kategori sedang hingga kuat.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]