Pengaruh Kumur Ekstrak Daun Ungu Terhadap Jumlah Bakteri dalam Saliva
Abstract
Karies gigi merupakan masalah utama di bidang kedokteran gigi. Etiologi karies salah satunya karena
dominasi bakteri yang ditemukan dalam saliva. Pengendalian bakteri dapat dilakukan menggunakan bahan yang
bersifat antibakteria. Salah satunya adalah pemakaian daun ungu yang mengandung bahan antibakteri seperti
flavonoid, triterpenoid, alkaloid, glikosida, saponin dan tannin. Tujuan penelitian adalah mengkaji efek berkumur
ekstrak daun ungu terhadap jumlah koloni bakteri dalam saliva. Sejumlah 15 subyek penelitian dibagi secara
random dalam 3 grup (perlakuan, kontrol positif dan kontrol negatif). Masing masing grup terdiri 5 orang. Subyek
penelitian berkumur selama 1 menit,kelompok perlakuan dengan ekstrak daun ungu 10%, kontrol positif dengan
Chlorhexidine gluconate 0,2% dan kontrol negatif dengan akuades. Sebelum dan sesudah perlakuan saliva
ditampung, diinkubasi, dikultur pada media Brain Heart Infusion Agar (BHIA) selama 2 x 24 jam dan dihitung jumlah
bakteri dalam saliva. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova dilanjutkan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berkumur ekstrak daun ungu 10% mampu menurunkan jumlah bakteri dalam saliva (p<0,05). Tidak ada
perbedaan yang bermakna kumur ekstrak daun ungu 10% dengan Chlorhexidine gluconate 0,2% (p<0,05).
Disimpulkan bahwa berkumur ekstrak daun ungu 10% mampu menurunkan jumlah bakteri dalam saliva dan
mempunyai kemampuan yang setara dengan berkumur Chlorhexidine gluconate 0,2%.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7342]