Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama Gigitan Ular dengan Metode Simulasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Efikasi Diri Petani di Kecamatan Panti
Abstract
Gigitan ular adalah salah satu permasalahan kesehatan yang seringkali
terjadi pada negara subtropis serta tropis. Indonesia sebagai salah satu negara
tropis paling besar didunia mempunyai catatan kasus gigitan ular yang cukup
banyak. Masyarakat Indonesia yang bekerja di bidang pertanian yang dianggap
sebagai populasi berisiko tinggi gigitan ular. Kurangnya pengetahuan masyarakat
terkait cara pertolongan pertama gigitan ular mengakibatkan korban terlambat
mendapat bantuan tenaga medis. Dalam hal ini, penting dilakukan pendidikan
kesehatan mengenai pertolongan pertama gigitan ular. Metode yang dianggap
efektif untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan ini yaitu simulasi karena dapat
memberikan gambaran langsung kepada petani.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain pra eksperimen dengan
one grup pre-post test. Variabel independen pada penelitian ini adalah metode
pendidikan kesehatan simulasi dan variabel dependen adalah pengetahuan dan
efikasi diri. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling
dengan metode purposive sampling, jumlah sampel yang diikutsertakan adalah 40
orang. Analisa yang digunakan untuk melihat signifikansi kenaikan selisih nilai
rata-rata tingkat pengetahuan dan efikasi diri adalah uji Wilcoxon Signed Rank
Test. Penelitian ini telah lulus uji etik yang dilakukan di Komite Etik Penelitian
Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan nomor sertifikat No.
94/UN25.1.14/KEPK/2021
Hasil pengolahan data menunjukkan angka yang signifikan terhadap
kenaikan nilai tingkat pengetahuan dan efikasi diri sebelum dan setelah dilakukan
pendidikan kesehatan. Nilai frekuensi yang memiliki pengetahuan baik sebelum dilakukan pendidikan kesehatan metode simulasi berjumlah 28 orang (72.5%),
setelah diberikan pendidikan kesehatan metode simulasi mengalami peningkatan
menjadi 39 orang (97.5%). Sedangkan nilai frekuensi yang memiliki efikasi diri
tinggi sebelum diberikan pendidikan kesehatan metode simulasi berjumlah 25
orang (62.55%), setelah diberikan pendidikan kesehatan metode simulasi efikasi
diri petani yang memiliki sikap tinggi terhadap pertolongan pertama menjadi 33
orang (82.5%). Hasil uji statistik penelitian dengan menggunakan Wilcoxon
Signed Rank Test didapatkan tingkat pengetahuan dengan p-value 0,001 < 0.05 ,
yang bermakna terdapat pengaruh terhadap metode yang digunakan dalam usaha
meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama gigitan ular, sedangkan
pada efikasi diri p-value 0,002 < 0.05, yang bermakna terdapat pengaruh terhadap
metode yang digunakan dalam usaha meningkatkan efikasi pertolongan pertama
gigitan ular
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan
metode simulasi dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan
dan efikasi diri petani dalam melakukan pertolongan pertama gigitan ular.
Dibuktikan dengan lebih tingginya selisih peningkatan nilai posttest dibanding
nilai pretest, yang didapatkan dari kuesioner. Metode simulasi mampu
meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri seseorang karena dalam rangkaian
pembelajarannya memberikan pengalaman secara langsung dan dapat
mengaktifkan banyak indera sehingga memperkuat pemahaman terhadap materi
yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka pendidikan kesehatan
metode simulasi dapat digunakan sebagai metode yang efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri petani dalam melakukan tindakan
pertolongan pertama gigitan ular
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]