Pengembangan Modul Fisika Berbasis TPACK dan Multirepresentasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas X
Abstract
Saat ini kita memasuki era industri 4.0 yang memiliki ciri pemanfaatan teknologi
informasi dan internet dalam semua aspek kehidupan termasuk bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi, teori pembelajaran dan ilmu pengetahuan menuntut guru untuk
menguasai TPACK dalam pelaksanaan pembelajaran agar dapat menghasilkan proses
pembelajaran yang lebih efektif, efisien dan lebih menarik. Fisika sebagai mata pelajaran
sains memiliki ciri khas dalam proses pembelajarannya. Salah satu cara menyajikan
pembelajaran fisika yang dapat memberi motivasi belajar dan pemahaman siswa adalah
dengan menggunakan pendekatan multirepresentasi baik dalam bentuk verbal, matematis,
gambar dan grafik. Pembelajaran abad 21 menuntut membekali siswa untuk memiliki
kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan kompetensi yang dibutuhkan oleh
siswa untuk melatih dalam menyelesaikan masalah secara logis dan sistematis serta
berguna untuk menghadapi dan menjawab tantangan masa depan.
Oleh karena itu, kebutuhan akan bahan ajar alternatif berupa modul yang
mengintegrasikan TPACK dan memanfaatkan multirepresentasi untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
modul fisika berbasis TPACK dan multirepresentasi yang valid, praktis dan efektif utuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X.
Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di kelas X MIPA semester genap tahun
ajaran 2020/2021 di SMAN 3 Jember untuk uji coba kelas kecil dan uji coba kelas terbatas,
serta 4 sekolah diseminasi yaitu SMAN 4 Jember, SMAN Mumbulsari, SMAN 3
Bondowoso dan SMAN 2 Situbondo. Penelitian ini menggunakan desain pengembangan
dari Thiagarajan, yaitu model pengembangan 4-D, yang terdiri dari tahap define, design,
develop, dan disseminate. Validasi dilakukan oleh 3 validator ahli dan 3 validator
pengguna. Hasil reata skor validasi modul fisika berbasis TPACK dan multirepresentasi
oleh validator ahli adalah 95,5%, sedangkan rerata skor validasi modul oleh validator
pengguna adalah 91,9%. Sedangkan rerata skor validasi instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran oleh validator ahli adalah 94,2% dan rerata skor validasi instrumen penelitian
oleh validator pengguna adalah 93,2%. Hal ini menunjukkan semua rerata skor validasi
baik dari validator ahli maupun pengguna berada pada kategori sangat valid.
Kepraktisan modul fisika berbasis TPACK dan multirepresentasi diukur dari skor
keterlaksanaan pembelajaran dan respon siswa. Rerata skor keterlaksanaan pembelajaran
pada uji coba kelas kecil 79,5%; uji coba kelas terbatas 81,1%; dan sekolah diseminasi
adalah 82,8% di SMAN 4 Jember; 81,4% di SMAN Mumbulsari; 81,6% di SMAN 3
Bodowoso; dan 82,6% di SMAN 2 Situbondo . Rerata skor keterlaksanaan berada pada
kategori praktis pada uji coba kelas kecil dan sangat praktis pada uji coba kelas terbatas
dan sekolah diseminasi. Sedangkan rerata skor respon siswa pada uji coba kelas kecil
adalah 77,6%; uji coba kelas terbatas 71,8%; dan sekolah diseminasi adalah 73,6% di
SMAN 4 Jember; 71,4% di SMAN Mumbulsari; dan 80% di SMAN 3 Bondowoso; dan
75,1% di SMAN 2 Situbondo. Rerata skor respon siswa pada uji coba kelas kecil, uji coba
kelas terbatas dan sekolah diseminasi semua dalam kategori baik.
Keefektifan modul fisika berbasis TPACK dan multirepresentasi diukur dari nilai
N-gain peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Rerata nilai N-gain
peningakatan kemampuan berpikir kritis siswa pada uji coba kelas kecil adalah 0,61; uji
coba kelas terbatas adalah 0,58 dan sekolah diseminasi adalah 0,58 di SMAN 4 Jember;
0,54 di SMAN Mumbulsari; dan 0,54 di SMAN 3 Bondowoso; dan 0,66 di SMAN 2
Situbondo Rerata nilai N-gain peningaktan kemampuan berpikir kritis pada uji coba kelas
kecil, uji coba kelas terbatas dan sekolah diseminasi semua dalam kategori sedang.
Sedangkan rerata nilai N-gain peningkatan hasil belajar siswa pada uji coba kelas kecil
adalah 0,61; uji coba kelas terbatas adalah 0,55 dan sekolah diseminasi adalah 0,59 di
SMAN 4 Jember; 0,56 di SMAN Mumbulsari; dan 0,57 di SMAN 3 Bondowoso; dan 0,60
di SMAN 2 Situbondo. Rerata nilai N-gain peningkatan hasil belajar siswa pada uji coba
kelas kecil, uji coba kelas terbatas dan sekolah diseminasi semua dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa modul fisika berbasis
TPACK dan multirepresentasi valid, praktis dan efektif utuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa SMA kelas X dalam pembelajaran fisika.