Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Ibu Menyusui dalam Melakukan Vaksin COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember
Abstract
Vaksin berfungsi sebagai pembentukan kekebalan spesifik secara aktif
untuk melawan suatu penyakit (Kemenkes, 2020). Ibu menyusui termasuk dalam
kelompok rentan yang sangat dianjurkan untuk vaksin COVID-19 (UNICEF,
2021a). Vaksinasi COVID-19 untuk ibu menyusui sudah dinyatakan aman oleh
Kemenkes. Vaksin COVID-19 bermanfaat bagi ibu dan bayi, hal ini karena
antibodi yang dimiliki oleh ibu menyusui setelah melakukan vaksinasi bisa
memproteksi bayi melalui ASI sehingga bayi terlindungi oleh virus COVID-19
(Low et al., 2021). Oleh karena itu, vaksin untuk ibu menyusui menjadi penting
karena, jika ibu menyusui tidak melakukan vaksin COVID-19 maka akan
memiliki resiko tertular virus lebih tinggi dibandingkan dengan ibu menyusui
yang sudah divaksin COVID-19. Dalam melakukan vaksin COVID-19 sendiri
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ibu menyusui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor ibu menyusui
dalam melakukan vaksin COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem
Kabupaten Jember. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada 106 ibu menyusui yang mempunyai anak usia 0-6
bulan dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan 4 kuesioner yaitu kuesioner karakteristik responden,
pengetahuan tentang COVID-19 dan vaksin COVID-19, isyarat bertindak dalam
melakukan vaksin COVID-19, dan persepsi hambatan dalam melakukan vaksin
COVID-19 dimulai pada 23-29 Maret 2022 yang dilakukan secara door to door.
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui sudah vaksin COVID-19 yaitu sebanyak 88 ibu menyusui. Faktor yang dominan pada ibu
menyusui yang sudah vaksin COVID-19 meliputi faktor usia dalam kategori usia
reproduksi sebanyak 72 ibu menyusui sudah vaksin, agama yang dianut yaitu
agama Islam sebanyak 86 ibu menyusui sudah vaksin, tingkat pendidikan terakhir
SMA sebanyak 35 ibu menyusui sudah vaksin, status pekerjaan tidak bekerja atau
ibu rumah tangga sebanyak 67 ibu menyusui sudah vaksin, dukungan keluarga
yang mendukung sebanyak 81 ibu menyusui sudah vaksin, tidak mempunyai
riwayat penyakit atau komorbid sebanyak 85 ibu menyusui sudah vaksin, tingkat
pengetahuan yang buruk sebanyak 69 ibu menyusui sudah vaksin, isyarat
bertindak yang tinggi sebanyak 85 ibu menyusui sudah vaksin, dan persepsi
hambatan yang rendah sebanyak 67 ibu menyusui yang sudah vaksin. Faktor yang
mempengaruhi ibu menyusui dalam melakukan vaksin COVID-19 tersebut bisa
dijadikan sebagai acuan bagi perawat dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya
sebagai edukator, care giver, konselor, dan sebagai peneliti mengenai vaksin
COVID-19 pada ibu menyusui.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]