Show simple item record

dc.contributor.authorNugraha, Hayyun
dc.date.accessioned2022-09-12T04:57:45Z
dc.date.available2022-09-12T04:57:45Z
dc.date.issued2022-01-31
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109379
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 12 September 2022en_US
dc.description.abstractPerkembangan konsumsi kakao di Indonesia berfluktuatif dan cenderung meningkat. Jumlah produksi kakao di Indonesia cukup melimpah dibandingkan jumlah konsumsinya, sehingga surplus produksi kakao Indonesia diekspor ke berbagai negara. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi kakao di Indonesia, pada tahun 2019 produksi kakao di Jawa Timur mencapai 24.140 ton (BPS, 2020). Salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang berkontribusi sebagai penghasil bahan baku kakao adalah Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2018 produksi kakao di Kabupaten Banyuwangi sebesar 5.001 ton (Dinas Pertanian Banyuwangi, 2018). PTPN XII Kebun Kendenglembu merupakan salah satu produsen biji kakao yang ada di Kabupaten Banyuwangi. PTPN XII Kebun Kendenglembu melakukan kegiatan mulai dari budidaya kakao hingga pengolahan biji kakao kering yang siap ekspor. Kendala yang sering dialami perusahaan yaitu jumlah permintaan biji kakao yang tidak tetap setiap tahunnya. Hal tersebut juga berdampak pada ketidakpastian jumlah stok yang akan disimpan. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan produksi biji kakao menggunakan Fuzzy Inference System metode Mamdani dan Tsukamoto, menentukan metode FIS terbaik dalam melakukan perencanaan produksi biji kakao, dan merencanakan produksi biji kakao pada periode mendatang. Perbandingan kedua FIS dalam prediksi produksi selama kurun waktu satu tahun terakhir dilakukan pengujian menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Metode FIS terbaik dipilih berdasarkan nilai MAPE terkecil. Perencanaan produksi biji kakao pada 6 bulan mendatang dilakukan dengan menggunakan metode terbaik dari perbandingan kedua metode FIS. Input yang digunakan adalah hasil peramalan variabel permintaan dan stok dalam 6 bulan mendatang. Peramalan variabel permintaan menggunakan metode Winters Exponential Smoothing dan peramalan variabel stok menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan MAPE antara kedua metode FIS sangat berbeda. FIS Tsukamoto memiliki tingkat akurasi lebih baik dibandingkan FIS Mamdani dengan nilai MAPE sebesar 16,69% untuk prediksi produksi biji kakao bulk I-B-BC/W, sedangkan nilai MAPE untuk prediksi produksi biji kakao edel I-AA-FC/W sebesar 20%. Metode terbaik tersebut digunakan untuk perencanaan produksi kedua jenis biji kakao dalam 6 bulan mendatang. Rencana produksi biji kakao bulk I-B-BC/W pada bulan Juli – Desember 2021 berturut-turut adalah 67.641 kg, 55.748 kg, 24.543 kg, 31.645 kg, 20.417 kg, dan 14.130 kg. Sedangkan hasil rencana produksi biji kakao edel I- AA- FC/W untuk bulan Juli – Desember 2021 berturut-turut adalah 4.852 kg, 7.932 kg, 2.253 kg, 2.028 kg, 4.298 kg, dan 5.684 kg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPerencanaan produksi, Fuzzy Inference Systemen_US
dc.titlePerencanaan Produksi Biji Kakao Menggunakan Metode Fuzzy Inference System (Studi Kasus Di PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Kendenglembu, Banyuwangi)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record