dc.description.abstract | Umbi mikro kentang adalah sebuah miniatur umbi kentang yang dihasilkan melalui teknik in vitro yang kemudian digunakan sebagai benih untuk penanaman di lahan. Melalui teknik in vitro akan menghasilkan umbi mikro bebas penyakit, perbanyakan membutuhkan waktu singkat tidak bergantung pada iklim dan musim, dan tidak membutuhkan ruang yang luas dalam penyimpanan. Komposisi zat pengatur tumbuh dan sukrosa pada media in vitro merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan umbi mikro kentang. Penambahan sitokinin dan peningkatan konsentrasi sukrosa pada media kultur mampu menginduksi dan meningkatkan pembentukan umbi mikro kentang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi BAP, kinetin dan sukrosa yang optimum untuk induksi dan hasil umbi mikro kentang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang disusun dengan satu faktor. Perlakuan tersebut yaitu komposisi BAP, kinetin dan sukrosa yang terdiri dari BAP 5 mg/L dan 60 gram/L, 10 mg/L dan sukrosa 80 gram/L, Kinetin 5 mg/L dan 60 gram/L, Kinetin 7 mg/L dan 80 gram/L dan Kinetin 4 mg/L, BAP 1 mg/L dan sukrosa 80 gram/L. Variabel yang diamati yaitu kecepatan induksi umbi mikro, jumlah umbi perbotol, bobot umbi perbotol dan diameter umbi. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 90 hari. Hasil penelitian ini dianalisis dengan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan DMRT pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi BAP, kinetin dan sukrosa berpengaruh sangat nyata terhadap variabel waktu induksi umbi mikro, bobot umbi mikro, diameter umbi mikro dan persentase eksplan terinduksi umbi mikro dan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi mikro. Kinetin 7 mg/L dan sukrosa 80 gram/L optimum terhadap waktu induksi umbi mikro selama 10,75 hst, komposisi BAP 5 mg/L dan sukrosa 60 gram/L optimum terhadap bobot basah seberat 277,41 mg dan diameter umbi mikro sebesar 6,09 mm, dan komposisi kinetin 4 mg/L, BAP 1 mg/L dan sukrosa 80 gram/L optimum terhadap jumlah umbi mikro sebanyak 1,54 dan persentase eksplan terinduksi umbi mikro sebesar 91,67%, sedangkan hasil terendah ditunjukkan pada perlakuan dengan komposisi BAP 10 mg/L dan sukrosa 80 gram/L terhadap semua variabel pengamatan. | en_US |