Upaya Perbaikan Tanah Kapur Menggunakan Pupuk Bokashi yang Diperkaya Pseudomonas fluorescens untuk Pertanaman Kedelai (Glycine max (L)
Abstract
Tanah kapur merupakan jenis tanah marjinal yang banyak dijumpai di daerah kering dengan curah hujan 500 mm/ tahun. Pemanfaatan tanah kapur untuk budidaya tanaman kedelai masih cukup potensial, namun permasalahannya yaitu kualitas tanah yang rendah, sehingga diperlukan upaya perbaikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi yang diperkaya Pseudomonas fluorescens terhadap kualitas tanah kapur dan pertumbuhan kedelai.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (tanah kapur); P1 (tanah kapur : bokashi 300 gr); P2 (tanah kapur : bokashi 180 gr); P3 (tanah kapur : bokashi 180 gr + Pseudomonas fluorescens 10 mL); P4 (tanah kapur : bokashi 180 gr + Pseudomonas fluorescens 20 mL); P5 (tanah kapur : bokashi 180 gr + 30 mL). Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya akan diakukan analisis menggunakan ANOVA, dan apabila menunjukkan pengaruh nyata dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk bokashi 180 g + bakteri Pseudomonas fluorescens 20 ml (P5) memberikan hasil terbaik terhadap variabel pengamatan kualitas tanah yang meliputi P-tersedia dan P-total dengan nilai masing-masing 43,12 ppm dan 14,76%. Perlakuan pupuk bokashi 180 g + bakteri Pseudomonas fluorescens 30 ml (P6) memberikan hasil terbaik parameter pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai yang meliputi tinggi tanaman 46,67 cm, panjang akar 37,8 cm, berat basah 5,2 g, dan berat kering 2,03 g.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4000]