Show simple item record

dc.contributor.authorPURWANDARI, Alifianita
dc.date.accessioned2022-08-19T07:33:12Z
dc.date.available2022-08-19T07:33:12Z
dc.date.issued2022-08-19
dc.identifier.nim151710101045en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108968
dc.description.abstractPandemi merupakan penyakit yang meyerang orang dalam jumlah banyak dan terjadi di banyak tempat. Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan Desember, dunia sedang dilanda dengan sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal dengan virus corona (Covid-19). Kejadian tersebut bermula di Tiongkok, Wuhan. Badan kesehatan PBB (WHO) telah menetapkan pandemi Covid-19 pada hari Kamis, 12 Maret 2020. Dampak munculnya pandemi ini pada kehidupan sehari-hari masyarakat yaitu adanya PSBB. Penerapan PSBB ini harus dilaksanakan oleh beberapa kabupaten karena telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 dan telah ditandatangani oleh presiden. Selain menerapkan PSBB, masyarakat juga dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat yang bertujuan untuk membatasi penularan individu satu dengan yang lain. Menjaga pola pangan disaat pandemi sangat penting untuk mempertahankan imun tubuh agar terhindar dari infeksi penyakit. Penelitian ini Menjaga pola makan sehat, bergizi dan seimbang adalah bagian penting untuk mendukung sistem daya tahan tubuh. Tujuan untuk penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan pola konsumsi pangan masyarakat sebelum dan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini deilakukan dalam dua tahapan yaitu pembuatan kuisioner dan penyebaran kuisioner. Pembuatan kuisioner dilakukan denan cara mengamati perubahan yang terjadi sebelum dan selama pandemi COVID-29 pada beberapa responden, kemudian terbentuklah pertanyaan yang akan di ajukan kepada calon responden sesungguhnya. Setelah pembuatan kuisioner selesai, selanjutnya kuisioner tersebut disebarkan menggunakan google form ke beberapa responden yang memenuhi syarat yaitu tinggal di Pulau Jawa dan rentan usia dari 17 tahun sampai 50 tahun laki-laki dan perempuan. Kemudian hasil dari penyebaran kuisioner di lakukan pembahasan dengan menggunakan Microsoft Excel, disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pola pangan masyarakat sebelum dan selama pandemi COVID-19. Pola konsumsi selama pandemi yang mengalami peningkatan yaitu kwantitas makan sebanyak 3, 4 dan >4 per hari, konsumsi protein sebanyak 450 g dan 750 g per minggu, konsumsi telur sebanyak 3-4 butir, 5-6 butir dan 7-8 butir per minggu, konsumsi ikan laut sebanyak 400 g, 600 g dan 800 g per minggu, konsumsi ikan air tawar sebanyak 400 g, 600 g dan 800 g per minggu, konsumsi daging ayam sebanyak 350 g dan 750 g per minggu, konsumsi daging sapi sebanyak 350 g, 500 g dan 750 g per minggu, konsumsi tahu/tempe sebanyak 200 g, 250 g dan 350 g per minggu, konsumsi buah sebanyak 450 g, 750 g dan 800 g per minggu, konsumsi sayur sebanyak 450 g dan 850 g per minggu, konsumsi junkfood sebanyak 100 g per minggu dan konsumsi snack sebanyak 750 g per minggu. Konsumsi minuman herbal (temulawak, beras kencur dan sari jahe) juga mengalami peningkatan pada konsumsi sebanyak 500 ml, 750 ml, 1000 ml dan > 1000 ml per minggu, sedangkan konsumsi kunyit asam meningkat pada konsumsi sebanyak 500 ml, 750 ml dan 1000 ml. Namun, terdapat peningkatan juga pada responden yang tidak mengkonsumsi minuman herbal (temulawak, kunyit asam, beras kencur dan sari jahe).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectPerubahan Pola Panganen_US
dc.subjectCovid-19en_US
dc.titlePerubahan Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknologi Hasil Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Maria Belgis, S.TP., M.Pen_US
dc.identifier.pembimbing2Winda Amilia S.TP., MSc.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record