Fatayat Sebagai Agen Rehabilitasi Pasca Bencana pada Kaum Perempuan di Desa Alasmalang - Banyuwangi
Abstract
Bencana yang terjadi jelas menimbulkan kerugian bagi masyarakat setempat. Kerugiannya pun
bermacam macam. Yakni kerugian materiil dan juga kerugian non materiil. Hal itu pula lah yang terjadi
pada masyarakat Desa Alasmalang. Pasca terjadinya banjir bandang yang telah 3 kali menerjang Desa
Alasmalang, banyak sekali kerugian yang dialami oleh masyarakat. Mulai dari hilangnya harta benda,
rusaknya rumah, luka ringan maupun berat, hingga trauma yang dialami masyarakat. Namun, dengan
terjadinya bencana banjir bandang yang sudah beberapa kali ini, secara tidak sadar membuat masyarakat
menjadi lebih sigap dan lebih mudah dalam melakukan proses pemulihan pasca terjadinya bencana
banjir bandang yang ketiga. Hal ini dikarenakan masyarakat menjadi lebih siap dan lebih tanggap ketika
bencana banjir bandang tersebut datang. Dengan demikian,diharapkan penelitian ini mampu menambah
wawasan masyarakat terutama kaum perempuan dalam menghadapi bencana maupun pasca bencana.
Penelitian ini menggunakan tinjauan teori Strukturasi yang dikemukakan oleh Anthony Giddens.
sistem – sitem sosial yang secara rutin melibatkan struktur terdiri dari aktivitas - aktivitas tertentu para agen
manusia dan di repoduksi di sepanjang ruang dan waktu. Kegiatan agen untuk membangun stuktur baru
yang dipandang stuktur itu membuat individu, kelompok dan masyarakat terkungkung dan tidak bebas
(Struktur Countrain) oleh karena itu melalui kemampuan agensi bisa mengubah struktur menjadi
memungkinkan (Struktur Enabling) yang disebut oleh Gidden Dualisme struktur.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini
menggunakan purpossive sampling sebagai metode penentuan informan. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti dalam uji validasi data
dengan melakukan pengecekan kembali data yang sudah didapatkan dari beberapa metode
pengumpulan data serta menggunakan teknik triangulasi data.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah Fatayat sebagai agen dalam upaya rehabilitasi pasca
bencana banjir bandang di Desa Alasmalang – Banyuwangi. Fatayat sebagai kelompok perempuan
dalam masyarakat melalui kesadaran diskursifnya memiliki keinginan untuk mengajak kaum
perempuan lebih produktif di dalam masyarakat serta untuk mengoptimalkan peran kaum perempuan
dalam upaya rehabilitasi maupun pemulihan pasca bencana. Peran yang dilakukaan oleh Fatayat yaitu
sosialisasi yang dilakukan di dalam kegiatan fatayat maupun diluar kegiatan. Selain itu,fatayat juga
memberikan motivasi serta memberikan wadah bagi kaum perempuan dalam mengembangkan inovasi
– inovasi baru mengajak kaum perempuan serta masyarakat sekitar berbenah lebih baik lagi pasca
bencana di Desa Alasmalang. Dalam upaya rehabilitasi pasca bencana diawali dengan pendekatan yang
dilakukan Fatayat sebagai agen untuk membangun kedekatan dengan kaum perempuan di Desa
Alasmalang. Selain itu,Fatayat juga sebagai fasilitator anatra kaum perempuan dalam masyarakat serta
pihak – pihak yang terlibat dalam upaya Rehabilitasi pasca bencana banjir bandang.
Pada tataran struktur terdapat peranan kaum perempuan di Desa Alasmalang beserta praktik
sosialnya yang mendorong agen untuk melakukan perubahan terhadap struktur kaum perempuan yang terbiasa dengan struktur baru yang dibangun kembali oleh agen serta kaum perempuan di Desa
Alasmalang. Selain itu,peranan struktur ini tidak luput juga berasal dari pemerintah Desa Alasmalang
dan juga Pemerintahan kabupaten Banyuwangi, yang mendorong terciptanya struktur kaum perempuan
di masyarakat melalui kegiatan ataupun pemberdayaan kaum perempuan. Hubungan dualitas agen
dengan struktur yang ada dalam upaya rehabilitasi pasca bencana di Desa Alasmalang terjalin melalui
skema dominasi yang ditandai dengan semakin tingginya kepercayaan kaum perempuan yang tinggal
disekitar agen (Ruang) terhadap tindakan yang dilakukan oleh agen untuk melakukan upaya
Rehabilitasi.
Fatayat tidak hanya sebagai sarana membangun solidaritas antar kaum perempuan,juga
berperan meningkatkan keimanan,meningkatkan ekonomi keluarga melalui arisan yang diadakan di
Fatayat,memberdayakan kaum perempuan dengan pelatihan dan kegiatan – kegiatan yang rutin
dilakukan oleh fatayat,meningkatkan ketermampilan,menambah pengetahuan perihal lingkungan
sekitar, serta mewaspadai dan tau cara menyelamatkan diri ketika bencana banjir di Desa Alasmalang
terjadi lagi. Fatayat sebagai fasilitator juga bekerjasama dengan kelompok kelompok perempuan yang
ada di Desa Alasmalang,seperti PKK,Dama Wanita,Muslimat,Karang taruna dan lain sebagainya.
Kerjasama tersebut seperti pengajian mingguan,pengajian akbar,khotmil Qur’an,mendatangkan
pemateri untuk pengajian Fatayat,pelatihan pembuatan kue kering,pemberdayaan perempuan dan anak,
pelatihan keluarga sejahterah,pelatihan keterampilan,melakukan kegiatan Trauma Healing.
Melalui pemberdayaan ini dapat dilakukan sosialisasi,dan pemberdayaan perempuan serta
akses permodalan atau sebagai fasilitator bagi masyarakat di Desa Alasmalang. Fatayat memiliki peran
dalam mengembangkan masyarakat dan juga menggerakan masyarakat pasca bencana. Dalam upaya
Rehabilitasi fatayat sebagai salah satu kelompok perempuan memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk bangkit dari keterpurukan pasca bencana ,serta fatayat juga bekerjasama dengan pihak lain untk
meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan jaringan di masyarakat Desa Alasmalang, serta
meningkatkan sikap gotong royong dan menjaga silaturami. Fatayat juga mengajak masyarakat Desa
Alasmalang terutama kelompok rentan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merangkul satu
sama lain saling menguatkan baik secara individu maupun bersama. Secara tidak langsung, fatayat
sebagai agen secara bertahap bisa mengembangkan kaum perempuan Desa Alasmalang dan
menunjukan eksistensi diri kaum perempuan di tengah masyarakat.