Karakteristik Kekuatan Tarik dan Observasi Morfologi Green Composite Berbasis Polylactic Acid dan Serbuk Serat Kulit Singkong
Abstract
Plastik masih menjadi bahan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk
berbagai keperluan seperti membungkus makanan, wadah minuman, dan berbagai
keperluan lainnya. Sulit bagi masyarakat untuk meninggalkan keberadaan plastik
karena memiliki berbagai kelebihan seperti mudah dibawa kemana-mana, ringan,
murah dan sangat mudah didapatkan. Penggunaan bahan baku dari minyak bumi
yang merupakan bahan tidak terbarukan adalah permasalahan plastik saat ini. Salah
satu alternatif solusi untuk mengganti plastik sintetis adalah pengembangan plastik
biodegradable. Plastik biodegradable adalah plastik yang mudah terurai secara
alami lebih cepat daripada plastik sintetis. Plastik biodegradable dapat dibuat dari
bahan yang bersumber dari alam seperti pati, serat alam, dan sejenisnya.
Pencampuran plastik biodegradable dengan serat alam dapat disebut juga material
green composite. Green composite dapat dijadikan material baru untuk
menggantikan plastik sebab pada penelitian ini menggunakan matriks polylactic
acid (PLA). PLA merupakan plastik biodegradable yang terbuat dari pati alam dan
memiliki sifat mekanik yang cukup baik.
Untuk menambah kekuatan tarik dari PLA diperlukan pengisi. Diantara
berbagai serat alam, kulit singkong menjadi salah satu potensi pengisi (PLA) karena
memiliki kandungan selulosa sebesar 80-85 % dari berat kulit singkong, kekuatan
tarik mencapai 44,63 MPa, dan elongasi mencapai 2,91 %. Kulit singkong sangat
melimpah karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong
terbesar dan kulit singkong merupakan limbah pertanian karena masih belum
banyak dimanfaatkan. Maka sangat disayangkan jika kandungan selulosa cukup
besar dan jumlah yang cukup melimpah tidak dimanfaatkan dengan baik.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian tarik dan analisa scanning
electron microscope (SEM) pada green composite berbasis PLA dengan penguat serbuk serat kulit singkong. Variasi penambahan fraksi massa serbuk serat sebesar
0 %, 15 %, 17 %, 19 %, dan 21 %. Hasil pengujian tarik menunjukkan kekuatan
tarik dan elongasi yang meningkat seiring dengan penambahan serat. Pada analisis
SEM masih menunjukan beberapa cacat seperti porositas karena metode
pencetakan yang masih menggunakan metode pencetakan konvensional yaitu
dengan cara casting solution.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]