Analisis Determinan Produktivitas Bank Umum Syariah di Indonesia: Two Stage Malmquist Productivity Index
Abstract
Perbankan memegang peran penting dalam sektor keuangan di Indonesia.
Indonesia menggunakan dual banking system atau dua sistem perbankan, yakni
bank syariah dan bank konvensional. Perbankan syariah di Indonesia masih bisa
dibilang baru dalam sektor perbankan di Indonesia melihat munculnya Bank
Syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992.
Indonesia adalah negara dengan jumah penduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini
seharusnya menunjukkan kontribusi perbankan syariah terhadap perekonomian
Indonesia karena pangsa pasar utama dari perbankan syariah sendiri adalah umat
muslim. Pada tahun 2019, pangsa pasar perbankan syariah hanya 6,18% dari total
pangsa pasar perbankan di Indonesia. Melihat kenyataan tersebut, kenapa Indonesia
dengan penduduk muslim terbesar di dunia tetapi dalam ekonomi yang berprinsip
syariah Islam dibawah yang konvensional.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2020) perkembangan aset perbankan syariah
juga mengalami kenaikan secara kualitatif. Namun secara kuantitatif pertumbuhan
aset (yoy) mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2017 . Hal ini akhirnya
diikuti oleh pembiayaan oleh perbankan syariah dan juga Dana Pihak Ketiga yang
berdampak pada produktivitas perbankan syariah. produktivitas dapat digunakan
untuk menilai kinerja perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan variabel
ukuran bank, Return on Asset, Financing to Deposit Ratio dan Non Perfoming
Financing yang nanti duji pengaruhnya terhadap variabel produktivitas bank yang
dihitung menggunakan Malmquist Productivity Index.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat produktivitas Bank Umum
Syariah di Indonesia, sehingga dapat melihat bagaimana kinerja Bank Umum
Syariah dan juga melihat pengaruh dari variabel independen terhadap dependen.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, pertama menghitung produktivitas Bank Umum Syariah menggunakan
Malmquist Productivity Index. Kedua, setelah hasil perhitungan Malmquist
Productivity Index yang memproksikan produktivitas dilakukan uji regresi data
panel dengan variabel independen yaitu ukuran bank, Return on Asset, Financing
to Deposit Ratio dan Non Performing Financing untuk mengetahui pengaruhnya.
Hasil pengujian produktivitas menggunakan Malmquist Productivity Index
menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah produktif selama periode penelitian
disebabkan penggunaan teknologi dan inovasi. Hasil pengujian pengaruh ukuran
bank terhadap perubahan produktivitas Bank Umum Syariah menunjukkan bahwa
variabel ukuran bank berpengaruh signifikan terhadap produktivitas Bank Umum
Syariah. Hal ini sejalan dengan variabel ROA dan NPF yang berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas Bank Umum Syariah, dan variabel FDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas Bank Umum Syariah.
Ukuran bank berpengaruh secara signifikan dikarenakan semakin besar aset
yang dimiliki bank maka semakin produktif bank tersebut. Return on Asset
berpengaruh secara signifikan karena bank yang memiliki tingkat ROA yang tinggi
dapat diindikasikan sebagai bank yang produktif. Sedangkan variabel Financing to
Deposit Ratio tidak berpengaruh secara signifikan dikarenakan pembiayaan dari
bank belum sesuai dengan kegiatan masyarakat. Variabel Non Performing
Financing berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karena bank ingin lebih
produktif dalam jangka panjang, jangka pendek memang tidak produktif karena
mengeluarkan biaya untuk biaya pengawasan portofolio pinjaman