Show simple item record

dc.contributor.authorVIOLINA, Elke Sista
dc.date.accessioned2022-07-18T05:20:57Z
dc.date.available2022-07-18T05:20:57Z
dc.date.issued2022-05-18
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108505
dc.description.abstractIndonesia merupakan produsen ketiga kopi terbesar di dunia. Kopi berkontribusi nyata dalam perekonomian. Indonesia terus mengupayakan peningkatan produksi kopi di Indonesia. Produktivitas tanaman kopi Indonesia yang sudah mencapai 0,77 ton/ha dinilai masih sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi yang sudah mencapai 3 ton/ha. Sama halnya dengan komoditas perkebunan yang lain, rendahnya produktivitas kopi nasional terjadi karena adanya beberapa faktor salah satunya yaitu masih minimnya teknologi inovasi yang mampu meningkatkan produksi tanaman kopi, dan penggunaan benih atau bibit kopi yang kurang baik. Salah satu fase penting dalam budidaya tanaman kopi yakni pada saat memasuki fase tanaman muda atau tanaman belum menghasilkan tahun 1. Pada fase tanaman belum menghasilkan ini diperlukan perlakuan pemeliharaan yang maksimal untuk tujuan mempersiapkan pertumbuhan tanaman tersebut secara optimal agar pada saat tanaman memasuki masa produktif mampu memberikan hasil yang optimal. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aplikasi mikroba Pseudomonas fluorescens dan beberapa klon kopi robusta terhadap pertumbuhan tanaman belum menghasilkan tahun 1. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2021 sampai Agustus 2021 dan bertempat di kebun kopi milik rakyat di Desa Curahpoh Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso. Peneltitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan pola dasar RAK yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor I sebagai petak utama yakni beberapa kloon terdiri dari 4 taraf, yaitu (K0) Klon Cabutan, (K1) Klon BP 409, (K2) Klon BP 42, (K3) Klon BP 358. Faktor II sebagai anak petak ( sub plot ) yakni konsentrasi Pseudomonas florescens yang terdiri atas 3 taraf, yaitu : (P0) 0 ml / liter Pseudomonas fluorescens, (P1) 40 ml / liter Pseudomonas fluorescens, (P2) 80 ml / liter Pseudomonas fluorescens. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam. Apabila terdapat perbedaan yang nyata diantara pelakuan maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu tidak terdapat interaksi antara aplikasi mikroba Pseudomonas F. dan beberapa klon kopi robusta terhadap pertumbuhan tanaman belum menghasilkan tahun 1. Pengaruh utama aplikasi Mikroba Pseudomonas F. berpengaruh tidak nyata pada semua variabel pengamatan kecuali pada variabel pengamatan luas daun, dimana pada perlakuan PF 40 ml/L (P1) memberikan ratarata luas daun tertinggi sebesar 114,13 cm2 .Pengaruh faktor macam klon berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan kecuali pada variabel pengamatan luas daun. Klon yang memiliki pertumbuhan terbaik yaitu Klon BP 409.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi : Ir. Setiyono, M.Pen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMIKROBA PSEUDOMONAS FLOURESCENSen_US
dc.subjectPERTUMBUHAN TANAMANen_US
dc.subjectKOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre).en_US
dc.titlePengaruh Aplikasi Mikroba Pseudomonas Flourescens terhadap Pertumbuhan Tanaman Belum Menghasilkan Tahun 1 pada Beberapa Klon Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record