Pemasaran dan Strategi Bertahan Gula Merah Tebu pada UKM Bumi Asih di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Tanaman tebu merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak diusahakan oleh perkebunan rakyat. Tanaman tebu banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula pasir, selain itu tebu juga dapat diolah menjadi gula merah tebu. Gula merah tebu memiliki prospek yang cukup baik, mengingat gula merah tebu produksi Indonesia sudah mampu menembus pasar ekspor. Agroindustri UKM Bumi Asih terletak di Desa Wonokusumo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso, dan telah beroperasi sejak tahun 2011. UKM Bumi Asih mengalami permasalahan keterbatasan modal, harga bahan baku tebu yang fluktuatif, dan masih terbatasnya informasi pasar yang tersedia.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keuntungan dan profitabilitas gula merah tebu, strategi bertahan serta saluran pemasaran, margin dan efisiensi pemasaran gula merah tebu pada UKM Bumi Asih di Kabupaten Bondowoso. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive method), yaitu memilih UKM Bumi Asih sebagai lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu analitik dan deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pemilik UKM Bumi Asih dan pekerja dibagian pemasaran, kemudian dilanjutkan dengan metode snowball sampling untuk mengetahui lembaga pemasaran yang terlibat. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis keuntunga dan analisis profitabilitas: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) dan Break even point (BEP); analisis margin pemasaran dan analisis efisiensi pemasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keuntungan yang diperoleh UKM Bumi Asih menunjukkan keuntungan yang positif. Keuntungan yang diperoleh UKM Bumi Asih pada tahun 2018, yaitu sebesar Rp 231.585.750. Keuntungan tersebut diperoleh dari total hasil penjualan gula merah tebu cetak dan gula merah tebu awur. Profitabilitas UKM Bumi Asih menunjukkan nilai GPM sebesar 24,99% dan nilai NPM sebesar 23,54%, hal tersebut menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan UKM Bumi Asih mengeluarkan biaya yang efisien dalam kegiatan produksinya dan memperoleh keuntungan yang positif; (2) terdapat 3 saluran pemasaran gula merah tebu cetak dan 1 saluran pemasaran gula merah awur pada UKM Bumi Asih. Dari 3 saluran pemasaran gula merah tebu cetak yang ada, saluran pemasaran III merupakan yang paling efisien karena memiliki nilai efisiensi terendah, yaitu sebesar 0,58%; (3) terdapat 6 strategi bertahan yang dilakukan UKM Bumi Asih. UKM Bumi Asih lebih menekankan strategi bertahan untuk memperkecil margin keuntungan dan menjalin kemitraan dengan petani tebu ketika harga tebu meningkat. UKM Bumi Asih seharusnya menyimpan gula merah tebu untuk diolah kembali menjadi gula merah tebu cetak dan dijual pada saat pabrik tidak berproduksi lagi, dan memperluas pemasaran dengan melakukan kerjasama dengan lembaga pemasaran di luar Kabupaten Bondowoso.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]