Analisis Persediaan Bahan Baku dan Nilai Tambah Arang Kayu Kualitas Ekspor pada Agroindustri Arang Kayu UD Ali Jufri di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Indonesia merupakan negara pengekspor arang kayu terbesar di dunia untuk memenuhi kebutuhan arang kayu dunia. Capaian tersebut tidak luput dari peran agroindustri arang kayu di setiap daerah salah satunya di Kabupaten Bondowoso yaitu UD. Ali Jufri. Agroindustri arang kayu UD. Ali Jufri merupakan salah satu perusahaan arang kayu asam yang mampu menembus pasar ekspor menuju UEA, Qatar, Malaysia dan Arab Saudi. Kegiatan produksi arang kayu perlu memperhatikan manajemen bahan baku yang baik agar penggunaan biaya pengadaan bahan baku lebih efisien dan ekonomis serta perhitungan nilai tambah juga penting agar perusahaan mengetahui seberapa besar nilai tambah yang akan didapatkan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) jumlah persediaan bahan baku yang ekonomis di UD. Ali jufri, (2) titik pemesanan kembali bahan baku yang efisien, (3) nilai tambah arang kayu dengan metode Hayami. Metode penentuan daerah dalam penelitian ini menggunakan purposive method yaitu di Desa Karanganyar, Tegalampel, Bondowoso tepatnya pada UD. Ali Jufri karena UD Ali Jufri merupakan agroindustri arang kayu terbesar di Kabupaten Bondowoso. Pengambilan contoh menggunakan purposive sampling method menggunakan satu sampel saja UD Ali Jufri dengan beberapa kriteria tertentu. Metode penelitian menggunakan metode analitik dan deskriptif. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder yang didapatkan dengan teknik wawancara dan observasi. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis EOQ, ROP dan Nilai tambah dengan metode Hayami.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Jumlah persediaan bahan baku kayu asam yang ekonomis berdasarkan perhitungan EOQ pada UD. Ali Jufri adalah sebesar 5.478 kg/pesan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 3 kali pesan selama satu kali proses produksi. Hasil tersebut lebih ekonomis dibandingkan dengan pengadaan bahan baku kayu asam yang dilakukan UD. Ali Jufri tanpa perhitungan EOQ karena dapat menghemat biaya pengadaan bahan baku sebesar Rp 6.610,-/pesan (2) Titik pemesanan kembali bahan baku yang efisien berdasarkan perhitungan ROP adalah ketika sisa bahan baku di gudang UD. Ali Jufri tersisa sebanyak 23.000 kg kayu asam. Hasil tersebut lebih aman dibandingkan dengan Safety Stock yang dilakukan UD. Ali Jufri yaitu 8.000 kg kayu asam yang beresiko mengalami Stockout. (3) Nilai tambah arang kayu yang diperoleh UD. Ali Jufri selama 1 bulan produksi yaitu sebesar 50,74 % dari nilai output atau Rp 346,74/kg arang kayu. Agroindustri arang kayu UD. Ali Jufri diharapkan dapat menggunakan perhitungan jumlah pemesanan bahan baku dan titik pemesanan kembali menggunakan metode Economic Order Quantity dan Re-Order Point agar pemesanan bahan baku menjadi optimal, ekonomis dan terhindar dari resiko Stockout sehingga lebih aman dan efisien. Agroindustri UD. Ali Jufri juga perlu memperhatikan perhitungan nilai tambah dengan metode hayami supaya dapat mengetahui nilai tambah produk arang kayu lebih rinci sehingga menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan ke depan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]