• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Ungkapan Pantangan Kehamilan di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember: Suatu Tinjauan Antropolinguistik

    Thumbnail
    View/Open
    INE YULIYOFARISTA - 140110201064.pdf (1.960Mb)
    Date
    2021-06-23
    Author
    YULIYOFARISTA, Ine
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Ungkapan pantangan kehamilan merupakan salah satu tradisi lisan yang lahir dan berkembang di masyarakat Jawa, salah satunya masyarakat Jawa di Kabupaten Jember. Masyarakat Jawa di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember mempercayai larangan-larangan bagi orang hamil merupakan nasihat atau pesan tersirat yang mengandung makna-makna budaya tertentu. Ungkapan-ungkapan tersebut digunakan sebagai perisai atau sebagai kontrol terhadap apa-apa yang dilakukan oleh ibu hamil. Tujuannya untuk menjaga ibu dan calon bayi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi proses pengamatan dan wawancara. Proses pengamatan, peneliti turun ke lapangan untuk mengamati suatu ujaran yang mengandung ungkapan pantangan kehamilan. Analisis data penelitian ini menggunakan model interpretatif dari Miles dan Huberman, aktivitas pada tahapan analisisi data meliputi kegiatan reduksi data, penajian data, dan penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data. Kegiatan penyajian data dalam penelitian ini disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian, yakni mendeskripsikan penggunaan ungkapan pantangan yang terkait dengan kehamilan di Desa Andongrejo. Terakhir, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian di lapangan mengenai ungkapan pantangan kehamilan dibedakan menjadi tiga, yaitu: bentuk dan makna ungkapan pantangan yang bertkaitan dengan makanan, ungkapan pantangan yang berkaitan dengan minuman, dan ungkapan pantangan yang terkait dengan tindakan sosial. Masing masing akan dijelaskan di bawah ini. Bentuk dan makna budaya ungkapan pantangan kehamilan yang terkait dengan makanan di antaranya: (1) ojo mangan ontong, karena dapat mengakibatkan bayinya ontong-ontongen, (2) ojo mangan gedang dhempet, karena dapat mengakibatkan gancet tangane atau kembar siam, (3) ojo mangan urang , karena dapat mengakibatkan bayi lahir mundur-mundur, (4) ojo mangan nanas nom, karena dapat mengakibatkan keguguran keluron, (5) ojo mangan iwak kali, karena dapat mengakibatkan sempit rezekinya angel rejekine, (6) ojo mangan laron, karena dapat mengakibatkan pendek umur cetek umure, (7) ojo mangan lele, karena dapat mengakibatkan bayi berkepala besar gedhe ndase, (8) ojo mangan berkate wong mati, karena dapat mengakibatkan sawanen, dan (9) ojo mangan pedhes, karena dapat mengakibatkan anak memiliki watak kaku kaku wateke. Bentuk dan makna budaya ungkapan pantangan kehamilan yang terkait dengan minuman terdapat empat jenis pantangan, yaitu: (1) ojo ngombe badheke tape, karena dapat menyebabkan bayi keguguran keluron, (2) ojo ngombe banyu es karena dapat menyebabkan gedhe bayine,(3) ojo ngombe jamu kunir, karena dapat menyebabkan penyakit kuning; dan (4) ojo ngombe tuwak, karena dapat menyebabkan tubuh bayi cacat bayine ciri. Bentuk dan makna budaya ungkapan pantangan kehamilan yang terkait dengan tindakan sosial di Desa Andongrejo, terdapat tujuh pantangan, yaitu (1) ojo wani karo bojo, karena dapat mengakibatkan malati (kualat), (2) ojo ngebong batok, karena dapat mengakibatkan bayi terkena penyakit katelen, (3) ojo nyogokne geni karo sikil, karena dapat mengakibatkan bayi lahir dalam keadaan sungsang, (4) ojo nyuwek godhong, karena dapat mengakibatkan bayi mudah menangis setelah lahir cengeng, (5) ojo kalungan anduk, karena dapat menyebabkan bayi dalam kandungan kalungan usus, (6) ojo ngelayat, dikhawatirkan terkena sawan mayit, dan (7) ojo meteni kewan, karena dapat menyebabkan bayinya cacat
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108426
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2303]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository