Perhitungan Harga Pokok Produksi Permen Asem pada UD. Lapar Sehat Jember
Abstract
Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Nyata yang telah dilakukan penulis 
pada UD. Lapar Sehat Jember selama 272 jam kerja, terdapat beberapa kesimpulan 
yang dapat diambil terkait dengan harga pokok produksi, diantaranya yaitu:
a. UD. Lapar Sehat Jember merupakan sebuah usaha dagang yang bergerak 
dibidang makanan sehat dan juga usaha manufaktur khusus permen asem. 
UD. Lapar Sehat Jember menyediakan dua jenis rasa permen asem yaitu 
permen asem original dan permen asem pedas (rujak) dengan beberapa jenis 
kemasan. Pada bulan Maret ini UD. Lapar Sehat memproduksi permen asem 
original kemasan botol dengan berat isi 100 gram, kemasan kotak dengan 
berat isi 200 gram, dan kemasan plastik dengan berat isi 1 kg, sedangkan 
untuk permen asem pedas (rujak) kemasan botol dengan berat isi 100 gram 
dan kemasan plastik dengan berat isi 1 kg. Metode yang digunakan oleh 
UD. Lapar Sehat Jember ini adalah metode harga pokok proses, dimana 
UMKM ini melakukan produksi permen asem untuk memenuhi persediaan
gudang.
b. Jika dilihat dari harga jual yang ditentukan oleh pemilik UD. Lapar Sehat 
Jember ini terlihat tetap memperoleh keuntungan. Namun pemilik juga 
meminta agar membantu dalam menghitung harga pokok produksi yang 
sesungguhnya untuk memperoleh harga pokok produksi yang tepat. Dalam 
penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh UD. Lapar Sehat 
Jember masih menggunakan bentuk sederhana yang hanya menggunakan 
taksiran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya penolong
(biaya overhead pabrik variabel) yang terdiri dari bahan-bahan untuk 
pengemasannya saja tanpa memperhitungkan dan mengelompokkan unsur unsur dari biaya overhead pabrik lainnya. Biaya yang belum diperhitungkan 
oleh UD. Lapar Sehat Jember adalah biaya listrik, biaya LPG, dan biaya
