Gambaran Sistem Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi RSD Balung Kabupaten Jember Tahun 2019
Abstract
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
yang memiliki karakteristik sendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang diharuskan agar tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang sebaik-baiknya (UU No 44 tahun 2009). Pelayanan kesehatan di rumah sakit
adalah kegiatan yang berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan
pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik,
yang salah satu unit pelayanan yang mempunyai peranan yang sangat penting
adalah unit pelayanan kefarmasian. Sistem penyimpanan Obat di Gudang Farmasi
RSD Balung menggunakan metode First In First Out (FIFO) dan First Expired
First Out (FEFO). Akan tetapi masih ditemukan beberapa permasalahan yang
terjadi di gudang Farmasi RSD Balung diantaranya masih adanya ketidaksesuaian
antara jumlah dan jenis obat dengan kartu stok obat yang disediakan di Gudang
Farmasi RSD Balung, masih adanya obat yang kadaluarsa serta adanya obat yang
digunakan/dipakai secara lambat (slow moving). Berdasarkan permasalahan yang
diuraikan maka tujuan dalam penelitian ini adalah gambaran sistem penyimpanan
obat di gudang farmasi RSD Balung Kabupaten Jember tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripstif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan di Gudang Farmasi RSD Balung pada bulan Juli-Agustus 2020.
Responden dalam penelitian ini meliputi Kepala Instalasi Farmasi 1 orang, Kepala
Depo Gudang Farmasi 1 orang, Tenaga Teknis Kefarmasian 1 orang dan Admin 2
orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik peyajian dalam penelitian ini adalah secara
tekstular dan teknik penyajian dalam bentuk tabel. Teknik analisis menggunakan
analisis data univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
setiap variabel penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa SDM
yang terdapat digudang farmasi sudah mencukupi dan sesuai. Kemudian terkait
anggaran, dokumen dan prosedur sudah dilakukan dengan baik dan sudah sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selanjutnya untuk sarana dan prasarana
masih memerlukan perhatian khusus untuk segera dipenuhi. Sedangkan pada
proses penyimpanan diketahui bahwa dalam penerimaan obat masih terjadi
kendala yakni terkadang jumlah barang yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan
maka barang tidak akan diterima dan akan dikembalikan. Penyusunan obat dapat
dilakukan apabila penerimaan telah selesai, penyusunan yang dilakukan sudah
baik dan susah sesuai namun perlu ditingkatkan lagi dan perlu didukung dengan
sarana dan prasaran yang memadai. Ketelitian dalam pencatatan dan pelaksanaan
yang sesuai akan memudahkan petugas dalam proses pengeluaran barang
sehingga dapat terjaga kuantitas, kualitas barang dan mempengaruhi kelancaran
distribusi ke unit. Kegiatan stock opname dilakukan oleh semua unit seperti unit
rawat jalan, rawat inap dan farmasi IBS sehingga untuk laporan perunit masih
terdapat keterlambatan. Sedangkan untuk pencatatan dan pelaporan masih
ditemukan permasalahan sehingga masih perlu meningkatkan lagi kedisplinan dan
keteraturannya dalam pencatatan di kartu stok.
Saran yang dapat diberikan yaitu seh
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]