Pengembangan LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kerajinan Anyaman Bambu untuk Pembelajaran Matematika Materi Volume Kubus dan Balok pada Siswa Kelas V di SDN Kunir Kidul 01 Lumajang
Abstract
Pendidikan merupakan hal yang harus dilalui oleh masyarakat yang dimulai
dari jenjang TK hingga SMA yang telah disusun dalam kurikulum 2013. Salah satu
mata pelajaran yang selalu ada dari TK hingga SMA adalah matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki pengaruh besar, akan tetapi
dianggap sebagai pelajaran yang abstrak dan sulit untuk dipahami (Nuraini, 2018).
Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang kreatif dan menarik salah satunya dengan
mengintegrasikan matematika dengan kearifan lokal yang ada pada masyarakat
pada bahan ajar atau LKPD.
Observasi dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2021 yang bertempat di
SDN Kunir Kidul 01 Lumajang dengan hasil bahwa dalam penggunaan bahan ajar
guru belum pernah mengintegrasikan kearifan lokal di dalamnya. Biasanya, guru
hanya mengambil soal dari buku yang telah tersedia di sekolah tanpa menambahkan
kreasi pada soal seperti tanpa adanya gambar dari soal. Guru dinilai hanya
mengajarkan teori matematika secara umum kepada siswa dalam pembelajaran
(Manggali, 2018). Hal ini membuat siswa hanya hafal terhadap teori dan kurang
dalam penerapannya. Oleh karena itu, inovasi dalam pembelajaran diperlukan
untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran di kelas. Salah satunya adalah
pengembangan LKPD berbasis kearifan lokal yang berupa anyaman bambu di
Lumajang khususnya pada mata pelajaran matematika materi volume bangun ruang
kubus dan balok.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan Research and
Development (R&D) model Borg & Gall. Masyud (2016) mengemukakan bahwa
penelitian pengembangan adalah proses penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan, memvalidasi, serta menguji keefektifan produk nyata pendidikan
yang berupa model, pendekatan, dan bahan ajar atau media pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan keefektifan proses dan produk pembelajaran serta
meningkatkan daya inovatif guru dalam kegiatan mengajar. Penelitian
pengembangan dinilai cocok untuk pemecah masalah dalam pendidikan. Bahan ajar
yang dikembangkan berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kearifan
lokal kerajinan anyaman bambu.
Hasil pengembangan dari LKPD berbasis kearifan lokal kerajinan anyaman
bambu pada validasi produk yang dilakukan oleh ketiga validator memperoleh
presentase 83,6% dengan kategori sangat layak. Selanjutnya, uji keefektifan produk
yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Kunir Kidul 01 Lumajang di mana kelas
VA sebagai kelas kontrol dan kelas VC sebagai kelas eksperimen pada uji T Sampel
Independen memperoleh presentase t-hitung sebesar 5,325 yang selanjutnya
dikonsultasikan dengan t-tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan df 44 sebesar
2,015 sehingga diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar dari pada t-tabel (5,325 >
2,015). Hasil uji keefektifan relatif yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen dalam ranah pencapaian kognitif siswa dengan menggunakan
LKPD pengembangan menunjukkan hasil 35,86 (lebih efektif) dibandingkan
dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan LKPD
pengembangan yang menunjukkan rata-rata 20,86. Hasil uji respon siswa di kelas
eksperimen yakni VC menunjukkan angket respon siswa mendapat respon positif
dengan skor 86,086% dengan kategori sangat efektif. Berdasarkan hasil
pengembangan tersebut, produk LKPD berbasis kearifan lokal kerajinan anyaman
bambu materi volume kubus dan balok sangat efektif serta valid untuk digunakan
sebagai bahan pembelajaran di kelas V SD.