Pengaruh Experiential Marketing dan Perceived Risk Terhadap Minat Berkunjung Kembali pada Pantai Pulau Merah Banyuwangi di Era Pandemi Khusus Pengunjung Jawa Timur
Abstract
Pariwisata adalah salah satu sektor penunjang ekonomi terbesar di dunia
karena mempunyai pertumbuhan yang sangat pesat dan juga merupakan salah satu
penggerak utama kemajuan sosio ekonomi dengan penerimaan devisa dan juga
terbukanya lapangan pekerjaan, hal tersebut yang menjadikan beberapa daerah
melakukan pengembangan pariwisata di daerahnya, salah satunya adalah
kabupaten Banyuwangi. Kabupaten sejak dipimpin oleh Bupati Azwar Anas sejak
tahun 2010 memang fokus untuk mengembangkan wilayahnya di sektor
pariwisata. Banyak program yang telah dilakukan dalam mendukung
pengembangan pariwisata di Banyuwangi, salah satu destinasi favorit wisatawan
untuk berkunjung adalah Pantai Pulau Merah. Pantai Pulau Merah memberikan
pemandangan indah dengan adanya bukit kecil yang berada di bibir pantai
memberikan experience sendiri bagi pengunjung pulau merah, selain itu beberapa
fasilitas seperti mushollah, toilet, dan homestay untuk menarik minat berkunjung
wisatawan. Pengelola pantai pulau merah pada saat pandemi Covid-19 juga
melakukan upaya dalam meminimalisir risiko yang dirasakan (perceived risk)
pengunjung pulau merah seperti financial risk, time risk, performance risk,
psychological risk dan social risk guna menjaga keamanan pengunjung, dan
mampu memberikan effect kepada minat berkunjung kembali.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh experiential
marketing yang terdiri dari panca indera (sense), perasaan (feel), pikiran (think),
proses berpikir kreatif (act), referensi atau kultur tertentu (relate), dan perceived
risk terhadap minat berkunjung kembali. Variabel independen penelitian ini
adalah panca indera (sense), perasaan (feel), pikiran (think), proses berpikir kreatif
(act), referensi atau kultur tertentu (relate), dan perceived risk, sedangkan variabel
dependen adalah minat berkunjung kembali. Populasi yang digunakan adalah
pengunjung Pantai Pulau Merah dalam kurung waktu 5 tahun terakhir. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 orang dengan metode pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sense, feel, dan
perceived risk berpengaruh positif signifikan terhadap minat berkunjung kembali,
hal tersebut bermakna semakin indah pulau merah, semakin baiknya promosi,
serta pengelolaan risiko yang semakin baik akan meningkatkan minat berkunjung
kembali di Pantai Pulau merah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel
think, act, relate tidak berpengaruh signifikan dengan arah hubungan positif
terhadap minat berkunjung kembali di Pantai pulau Merah Banyuwangi.