Show simple item record

dc.contributor.authorPRINGGODIGDO, Gumelar
dc.date.accessioned2022-07-11T06:58:27Z
dc.date.available2022-07-11T06:58:27Z
dc.date.issued2021-03-17
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108298
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Iswahyudi Finalisasi unggah file repositori tanggal 11 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractTembakau lokal Desa Selopuro pernah berjaya sekitar pada tahun 1960- 1970. Pemasaran tembakau lokal tidak hanya lingkup nasional, namun hingga internasional. Hal ini dikarenakan tembakau lokal memiliki mutu terbaik yang pernah dihasilkan. Namun seiring berjalannya waktu, petani Desa Selopuro terhadap tembakau lokal semakin menurun yang ditandai jumlah luas lahan dan petani semakin berkurang. Petani yang awalnya melakukan usahatani tembakau melakukan transformasi ke padi. Tujuan penelitian ini mengenai rasionalitas petani melakukan transformasi dari tembakau ke padi. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan penentuan informan menggunakan purposive sampling yang berjumlah 10 informan petani bertransformasi dan 4 orang sebagai informan pendukung. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Miles and Huberman dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan petani bertransformasi dari tembakau ke padi didasari pertimbangan yang dapat dikategorikan dalam 4 jenis tindakan rasionalitas weberian. Rasionalitas instrumental dapat dijelaskan dalam memilih padi dan tidak memilih tembakau. Pertimbangan dalam memilihan padi yaitu harga jual tinggi, biaya rendah, produksi tinggi, tenaga ringan, air tercukupi dan pemasaran mudah. Pertimbangan tidak memilih tembakau yaitu harga tidak stabil, biaya tinggi, pemasaran sulit dan jeda waktu tanam. Pertimbangan dalam rasionalitas nilai yaitu petani padi menggunakan tenaga kerja dari saudara atau tetangga, petani memberikan sebagian hasil panen padi dan petani merasa bersyukur terhadap hasil panen padi yang didapatkan. Pertimbangan dalam rasionalitas afektif yaitu merasa senang dengan hasil usahatani padi, lebih bersemangat dalam bertani dan sebagai hiburan dan olahraga. Pertimbangan dalam rasionalitas tradisional yaitu sistem pola tanam dua kali dalam satu tahun, usahatani padi sudah turun temurun dari keluarga dan kegiatan slametan pertanian yang hampir punah. Deskripsi kesejahteraan petani yang bertransformasi dari tembakau ke padi di musim kemarau dijelaskan menggunakan dua dimensi, yaitu dimensi being dan dimensi belonging. Dimensi being berdasarkan psikologis yang dirasakan petani yatu ketersediaan pangan dan kebutuhan non pangan tercukupi. Dimensi belonging menggunakan indikator kesejahteraan BPS 2014 yaitu seluruh petani dikategorikan sejahteraen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing : Dr. Rokhani S.P., M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectUsahatani Tembakauen_US
dc.subjectPadien_US
dc.subjectPerspektif Rasionalitasen_US
dc.subjectPetanien_US
dc.titleTransformasi Usahatani Tembakau ke Padi Tinjauan dari Perspektif Rasionalitas Petani di Desa Selopuro Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitaren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record