Hubungan Paparan Pestisida Golongan Organofosfat Terhadap Kejadian Hipotiroidisme pada Petani Tinjauan Sistematis
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki total luas 
wilayah panen sejumlah 10.903.835 ha, dan sejumlah 33.487.806 penduduk bekerja 
sebagai petani. Salah satu golongan pestisida yang paling banyak digunakan petani 
adalah golongan organofosfat. Penelitian yang telah dilakukan di Kabupaten Solok, 
74,1% pestisida jenis organofosfat dapat menyebabkan gejala neurotoksik 
dibandingkan dengan pestisida non organofosfat pada petani. Penelitian di 
Kabupaten Magelang menyebutkan tedapat 80% anak yang terpapar dengan 
organofosfat menderita goiter dan 75% dari anak yang menderita goiter memilki 
orang tua yang bekerja sebagai petani. Melihat korelasi dari gejala dan karakteristik 
tersebut peneliti menduga terdapat adanya hubungan antara paparan organofosfat 
dengan kejadian hipotiroidisme, yang mengakibatkan terganggunya jalur produksi 
hormon tiroid. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari paparan pestisida 
golongan organofosfat terhadap kejadian hipotiroidisme pada petani berdasarkan 
systematic review. Sumber diambil dari jurnal penelitian nasional maupun 
internasional dengan menggunakan basis data PubMed, Google Scholar, Cochrane 
Library, Science Direct, dan Portal Garuda. Proses pelacakan jurnal menggunakan 
metode PICO, pencarian keyword menggunakan bantuan Medical Subject 
Headings (MeSH) kemudian jurnal ynag diperoleh di skrining berdasarkan kriteria 
inklusi dan eksklusi, data yang diperoleh di ekstraksi dan di klasifikasi berdasarkan 
data-data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian untuk disintesis tanpa 
menggunakan meta analisis (SwiM).
Hasil penelitian yang ditemukan oleh penelitian ini, dapat disimpulkan 
bahwa terdapat hubungan antara paparan pestisida organofosfat terhadap kejadian 
hipotiroidisme pada petani. Prevalensi kejadian hipotiroidisme pada petani akibat 
paparan pestisida adalah 0,72% di Taiwan, sebesar 2,3% dan 6,6% pada petani dan 
pasangan petani di Amerika, dan 67% pada anak-anak di Indonesia. Mekanisme 
gangguan sintesis hormon tiroid yang ditimbulkan akibat paparan organofosfat 
diduga melalui akumulasi senyawa kolinergik, yang merangsang reseptor nikotinik
dan muskarinik, sehingga meningkatkan produksi somatostatin dan menyebabkan 
berkurangnya produksi dari hormon tiroid. Dugaan yang lainnya, organofosfat 
dapat mengganggu mekanisme sintesis hormon tiroid melalui beberapa mekanisme 
yaitu: (1) mengganggu reseptor TSH (TSH-r) pada kelenjar tiroid; (2) menghambat 
enzim deiodinase tipe I (D1); (3) bersaing untuk tempat pengikatan pada reseptor 
hormon tiroid (TH-r) pada sel target; dan (4) mengganggu aktivitas enzim D3 yang 
berfungsi mengubah T4 menjadi reverse-T3.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1562]